Home Kajian Utama Persiapan, Penting dan Jangan Tidak Punya
Persiapan, Penting dan Jangan Tidak Punya

Persiapan, Penting dan Jangan Tidak Punya

by Imam Nawawi

Siang kemarin (18/7/23) saya membaca buku soal kepemimpinan. Pada halaman ke 168-169 saya dapati ungkapan seorang petinju dunia tentang betapa penting yang namanya persiapan. Jangan sampai dalam hidup ini kita tidak punya persiapan.

Petinju itu bernama Joe Frazier.

Ia berkata, “Anda dapat berencana bertinju atau berencana hidup. Namun saat aksinya dimulai, Anda bergantung pada refleks Anda. Itulah saat ketika persiapan latihan Anda terlihat. Jika Anda menipu telah melakukan latihan pada pagi hari saat langit masih gelap, Anda akan ketahuan saat ini di bawah cahaya lampu yang terang.”

Baca Juga: Menang itu Butuh Kesiapan

Penulis buku itu kemudian menambahkan bahwa jika seseorang tidak punya persiapan, pada akhirnya orang itu akan selalu ketahuan.

Orang yang tidak punya persiapan dan ia memiliki kemampuan berbicara pun pada akhirnya akan ketahuan juga.

Pada pertemuan ketiga dan keempat apabila seseorang berbicara tanpa berpikir (tanpa persiapan) semua orang akan mengetahuinya. Karena semua kalimatnya mulai terdengar sama.

Lagi pula, sebuah urusan yang berjalan tanpa persiapan, ketika terjadi ketidakcocokan atau bahkan kegagalan, tidak mudah orang untuk mengambil pelajaran, selain daripada semua karena tidak ada persiapan.

Persiapan Sejati

Jika dalam aspek kerja, urusan perjalanan, bahkan pendidikan dan banyak hal dalam hidup fana ini manusia butuh persiapan, lebih-lebih urusan akhirat.

Islam mendorong kita selalu memperhatikan perihal persiapan diri dalam menghadapi masa depan, dunia maupun akhirat.

Secara psikologi, ketika seseorang memiliki persiapan, ia akan lebih siap menghadapi segala tantangan dan kemungkinan yang terjadi.

Sikap tenang, fokus dan konsisten lebih mudah ia pertahankan. Daripada orang yang menjalani hidup tanpa persiapan apapun juga.

Oleh karena itu Allah memerintahkan umat Islam memperhatikan apa yang menjadi perbuatan dalam kehidupan ini, sebagai wujud persiapan untuk hari esok, yakni akhirat (QS. 59:18). Hidup tidak bisa mengalir tanpa arah.

Siapkan Tegaknya Peradaban

Lebih dari sekadar urusan pribadi, umat Islam juga harus memiliki persiapan menegakkan peradaban Islam.

Baca Lagi: Membangun Kesehatan Mental Kaum Muda, itu UTAMA

Persiapan ini meliputi bagaimana diri kita bisa bermanfaat, berkontribusi bagi kelangsungan Islam sebagai peradaban.

Kita bisa mempersiapkan mulai dari aqidah yang kokoh, pendidikan yang baik, skill yang memadai dan pengembangan diri bagi anak-anak, generasi penerus Islam.

Segala persiapan ini bisa bernilai ibadah dan dakwah jika kita dedikasikan untuk kemajuan dan kejayaan umat Islam mampu menegakkan peradaban mulia. Terlebih situasi masyarakat global sekarang sedang kebingungan.

Kapitalisme mulai runtuh, komunisme kian rapuh. Ada satu konsep Islam yang potensial, tapi ini butuh perjuangan dari umat Islam sendiri untuk membuktikannya.

Mengapa Ertugrul memiliki semangat tinggi dalam perjuangan menegakkan peradaban Islam, karena ia sadar dunia Islam sedang tidak bagus. Maka ia mendedikasikan diri dan keluarga, bahkan seluruh keturunannya untuk menegakkan peradaban Islam.

Pada akhirnya, Ertugrul, sosok yang tumbuh dari kawanan Suku Kayi yang nomaden, mampu melahirkan generasi gemilang yang melahirkan imperium Islam terbesar, yang akhirnya runtuh pada 1924.

Sebuah perjuangan yang penuh persiapan, konsistensi dan keyakinan.*

Mas Imam Nawawi

Related Posts

Leave a Comment