Home Opini Penguatan Kehidupan Ekonomi Kota-Desa Bagaimana Caranya?
Penguatan Kehidupan Ekonomi Kota-Desa

Penguatan Kehidupan Ekonomi Kota-Desa Bagaimana Caranya?

by Imam Nawawi

Pasca mudik ada namanya arus balik. Nah, saat arus balik ini biasa terjadi urbanisasi. Yaitu masyarakat desa berpindah ke kota. Tujuannya satu bagaimana meraih kehidupan ekonomi yang lebih baik. Ekonomi baik ada di kota, bukan di desa.

Sementara kota bukanlah tempat yang “ramah” bagi warga desa yang berangkat hanya bekal tekad atau bahkan nekat (tanpa ilmu dan skill memadai). Sebab belakangan, kata Bagong Suyanto, kota tumbuh makin angkuh (Republika, 10/5/22).

Baca Lagi: Islam dan Gerak Ekonomi Indonesia

Keangkuhan itu terlihat pada pola yang selama ini jadi pilihan pemerintahan kota, yakni membatasi dan mengancamkan sanksi bagi kaum miskin kota.

Desa Wisata

Razali Ritonga (Media Indonesia, 10/5/22) mendorong agar penguatan ekonomi desa juga terjadi melalui program desa wisata.

Dengan pengembangan desa wisata masyarakat desa dapat membuat gerbang pengembangan ekonomi pedesaan.

Desa wisata potensial meningkatkan perputaran uang di desa, sekala kegiatan usaha dan tentu saja membuka lapangan kerja.

“Dari aspek lapangan kerja, industri pariwisata dapat menciptakan pekerjaan, seperti manajer, hotel, koki, bartender, binatu, pemandu dan jasa perjalanan,” tulisnya.

Jangan Lupakan Pertanian

Namun satu hal yang tak kalah penting dan strategis sejatinya adalah penguatan ekonomi warga desa melalui pertanian.

Sayangnya, sisi pertanian belum banyak menunjukkan keberpihakan kepada petani. Mulai dari rantai niaga yang begitu panjang, hingga kebijakan yang secara langsung dapat menjadikan petani di desa bangga menjadi petani.

Umumnya, orangtua sekarang mengatakan kepada anak-anaknya agar jangan jadi petani. Padahal, pertanian adalah komoditi ekonomi yang selalu dibutuhkan sepanjang zaman.

Pemerintah, masyarakat dan elemen lain harus sama-sama berpikir bagaimana marwah pertanian bangsa dapat tumbuh dan bangkit.

Jika para petani memiliki keuntungan memadai (anak bisa sekolah – kuliah) dan sistem perekonmian desa terkoneksi secara mutualisme dengan ekonomi kota, maka ke depan, tak perlu lagi arus balik menjadi monster pemerintah kota.

Baca Juga: Belajar Ekonomi dari Kebijakan Penguasa

Urbanisasi akan terus terjadi kalau ekonomi hanya berpusat di kota. Sedangkan masyarakat desa hidup tanpa kekuatan ekonomi yang memadai.

Lebih dari itu, untuk apa sibuk cari potensi ekonomi desa. Sedangkan pertanian yang di depan mata tak benar-benar dikelola menjadi kekuatan raksasa bagi hadirnya kehidupan ekonomi bangsa dan negara.*

Mas Imam Nawawi

Related Posts

Leave a Comment