Kadang orang lupa terhadap “gugatan” Tuhan perihal perilaku manusia yang enggan berpikir atau berpikir dengan cara yang salah. Padahal berpikir adalah aktivitas penting bahkan menyehatkan jiwa dan raga. Dalam konteks ini kita perlu memperbaiki pikiran untuk hidup penuh energi.
Ketidakseimbangan pada pikiran apalagi jiwa, itu sangat berdampak terhadap kondisi fisik seseorang.
Bahkan kalau itu terjadi kala seseorang sakit, maka kondisi itu akan memperlambat penyembuhan dan menghalangi aliran energi.
Baca Juga: Healing Tambah Bikin Pusing
Alquran sendiri memerintahkan kita berpikir sedikitnya 71 kali. Berpikir dan menghayati kehidupan ini, termasuk diri manusia sendiri, soal dunia dan akhirat.
“Dan tiadalah kehidupan dunia ini, selain dari main-main dan senda gurau belaka. Dan sungguh kampung akhirat itu lebih baik bagi orang-orang yang bertakwa. Maka tidakkah kamu menggunakan akal untuk berpikir?” (QS. Al-An’am: 32).
Stres
Fenomena sekarang banyak orang mudah stres. Entah itu overthinking, galau, hingga sering mengatakan, “Saya ini tidak sedang baik-baik saja.”
Boleh jadi itu karena pikirannya salah tentang kehidupan dunia. Memandang hidup yang fana ini sebagai tujuan, akhir dan nilai tertinggi seorang manusia.
Oleh karena itu ada orang yang cemas akan masa depan, lalu menjadi koruptor. Tidak sedikit orang khawatir akan masa tua, kemudian bersusah payah bagaimana terus menjabat dengan cara jahat.
Perilaku dan cara berpikir seperti itu membuat orang mudah stres. Karena ia melakukan sebuah tindakan tanpa dasar berpikir yang benar dan menyalahi fitrahnya sendiri sebagai manusia.
Malah yang lucu itu adalah ada anak muda yang ia takut masa depan, tapi tidak pernah berjuang untuk menjadi manusia yang aktif, jujur dan produktif.
Wajah dan narasinya letoy, tetapi tidak ada upaya yang benar-benar memadai untuk menjawab kekhawatirannya sendiri. Semakin stres dia mengisi hari demi hari.
Produktif
Lalu apa yang harus kita upayakan agar menjadi pribadi yang penuh energi?
Kita mesti memahami bahwa yang namanya tidak semangat, kemudian menunda urusan, itu hanya akan menjadikan kita ke depan bertemu dengan tumpukan urusan.
Orang mengatakan, ketika Anda memilih menunda pekerjaan hari ini, maka sebenarnya Anda sedang mempersulit diri. Karena ketika Anda menunda, waktu terus berjalan. Waktu tidak kenal konsep menunda atau menunggu.
Jika seseorang memilih hari ini dengan banyak kemalasan, maka ke depan ia akan bertemu dengan banyak permasalahan bahkan beban kehidupan.
Baca Lagi: Pemuda Islam Menguasai Data
Jadi, perbaikilah cara berpikir dalam diri. Satu hal, kalau sudah bisa tidak menunda kebaikan, insha Allah hidup akan terus penuh energi.
Orang yang penuh energi tidak akan termakan takut akan masa depan lalu bingung. Akan tetapi ia bangkit mengisi hari ini dengan berbagai kebaikan, insha Allah ke depan adalah kebahagiaan.
Allah memberikan penegasan hukum-Nya, bahwa siapa melakukan kebaikan maka kebaikan pula yang akan didapatkan (QS. Al-Isra: 7).*