Mas Imam Nawawi

- Artikel

Pentingnya Rem di Media Sosial

Seperti kendaraan, mulai dari sepeda sampai mobil, bahkan pesawat, rem sangatlah kita perlukan. Termasuk juga saat bermain media sosial, sangat butuh rem. Kasus permintaan maaf seorang publik figur, usai membuat statemen yang kurang tepat. Terhadap sebuah video santri penghafal Quran yang menutup telinga adalah pelajaran berharga bagi kita semua. Media sosial merupakan sarana komunikasi baru […]

Pentingnya Rem di Media Sosial

Seperti kendaraan, mulai dari sepeda sampai mobil, bahkan pesawat, rem sangatlah kita perlukan. Termasuk juga saat bermain media sosial, sangat butuh rem.

Kasus permintaan maaf seorang publik figur, usai membuat statemen yang kurang tepat. Terhadap sebuah video santri penghafal Quran yang menutup telinga adalah pelajaran berharga bagi kita semua.

Media sosial merupakan sarana komunikasi baru yang sangat cepat dan interaktif. Sekalipun demikian, penting kita tetap berada pada sikap hati-hati, cermat dan tidak tergesa-gesa.

Baca Juga: Media Sosial Sarana Edukasi dan Wahana Syukur

Karena apa yang muncul di media sosial belum tentu seperti persepsi yang kita bangun. Secara fakta dan faktual, boleh jadi tidak sama dengan persepsi netizen.

Di sini, amat penting kita memerhatikan akun dari penyebar berita atau informasi di sebuah media sosial. Sebab, memahami akun penyebar akan menjadikan kita sedikit lebih tahu, perihal karakter dan kesukaan sang pemilik akun. Sekalipun ini mungkin tidak begitu berlaku pada akun-akun anonim.

Share yang Bermanfaat

Maka penting bagi kaum milenial dan generasi Z yang mendominasi dunia digital belakangan ini untuk punya misi di dalam bermedia sosial, minimal share yang bermanfaat.

Dalam mitos Yunani pasca Homer ada istilah “Agora” yakni ruang yang mana barang dan informasi mengalami pertukaran. Maka media sosial harus menjadi agora yang membangun, bukan memecah dan merusak.

Jika media sosial tidak memiliki dasar komitmen berbagi yang bermanfaat, maka bisa kita prediksi, setiap hari percakapan dunia maya kita selalu tentang perbedaan. Lebih jauh tentang saling serang pernyataan, yang pada akhirnya menjadikan bangsa ini kehilangan momentum untuk terus progressif.

Mengingat media sosial memang sangat cepat dan interaktif. Dan, bisa menyebar luas dalam hitungan detik, maka pengendalian, dalam hal ini rem menjadi sangat mendesak.

Kuatkan Pertemanan

Awalnya media sosial hadir untuk membangun silaturrahim, konektivitas dan tenu saja pertemanan di dunia maya.

Namun, kala media sosial dimanfaatkan untuk kepentingan tertentu yang sifatnya potensial memecah belah masyarakat, di sini media sosial menjadi satu hal yang harus benar-benar disikapi secara bijaksana.

Hal ini tidak lain karena media sosial memang memberikan kebebasan pada pengguna untuk mudah berpartisipasi, berbagi dan tentu saja menciptakana apa yang mereka gemari dan menjadi target dalam bermedia sosial.

Catatan Global Web Index Survei Indonesia menyebutkan hasil bahwa warga RI sebagai negara yang warganya tergila-gila dengan media sosial.

Presentasi aktivitas media sosial Indonesia mencapai 97,72%, tertinggi di Asia mengalahkan Filipina, Malaysia bahkan China.

Baca Lagi: Hadirlah Sebagai Pemain Aktif

Dengan data seperti itu jelas, semua harus kembali pada kesadaran penting bahwa media sosial harus dijadikan alat pertemanan, komunikasi yang membangun dan tentu saja bagaimana dapat menguatkan identitas kita sebagai bangsa, yang toleran dan cinta persatuan serta menjunjung tinggi nilai-nilai Ketuhanan.*

Mas Imam Nawawi

Leave a comment

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *