Home Kajian Utama Penggosip itu Selemah-Lemah Manusia
Penggosip itu Selemah-Lemah Manusia

Penggosip itu Selemah-Lemah Manusia

by Imam Nawawi

Kalau kita ketik “gosip” di Google, maka berita gosip akan muncul. Bahkan dengan judul gosip itu sendiri sebagai penegas. Tetapi tidak ada penggosip yang hebat dan kuat. Sebaliknya mereka justru selemah-lemah manusia.

Secara bahasa gosip memiliki arti sebuah obrolan atau desas-desus kosong. Biasanya berurusan dengan pribadi atau orang lain tentang keburukannya atau kelemahan-kelemahannya.

Penggosip adalah orang yang suka membicarakan orang lain secara negatif. Sebuah kondisi yang banyak orang menilai sepele. Akan tetapi sangat buruk bagi psikologi dan kehidupan penggosip itu sendiri.

Baca Juga: Inilah Keuntungan Berbagi, Ayo Jangan Amuh Ketinggalan

Dalam Islam, gosip itu disebut dengan ghibah. Yaitu orang membicara kelemahan atau kejelekan orang lain walau itu benar adanya. Dan, menjadi fitnah kalau ternyata obrolan itu tidak sesuai kenyataan.

Kerugian

Gosip itu tidak baik. Tentu akal siapapun mudah memahami hal itu. Dan, orang yang senang gosip bukan beruntung, tapi pasti malah buntung alias merugi.

Pertama, rentan terhadap fitnah. Saat gosip dan ternyata konten obrolan tidak benar, itu akan menjadi fintah dan itu sangat buruk.

Kedua, manusia cenderung sangat mudah mengingat hal negatif daripada hal positif.

Ketiga, sekalipun gosip itu benar adanya, sesuai kenyataan, maka itu tidak memberi keuntungan apapun bagi orang yang mendengarnya.

Keempat, kita akan kehilangan banyak waktu. Karena gosip hanya membakar umur, sia-sia semua yang kita perbincangkan.

Kelima, sering gosip membuat kita semakin tidak terlatih melihat ke dalam, tidak mampu melakukan evaluasi diri. Sebaliknya, sangat senang mengulas keburukan orang lain.

Tidak Kuat

Zaman Nabi Yusuf alaihissalam, ada satu momentum yang menjadi kisah penting dan pelajaran utama bagi kita. Yakni saat Zulaikha yang menjadi bahan gosip para wanita istana karena tergoda dengan Nabi Yusuf. (Buka Surah 12: 31).

Mendengar gosip itu, Zulaikha mengundang semua wanita terhormat istana ke kediamannya.

Kepada para undangan Zulaikha memberikan bantalan duduk, buah-buahan dan pisau untuk memudahkan memotong-motong buah-buahan itu.

Saat mereka sedang asyik memotong buah di tangan masing-masing, Nabi Yusuf keluar.

Dan, seketika seluruh wanita yang ada dalam undangan itu terkesima memandang wajah tampan Nabi Yusuf. Lalu tanpa sadar melukai jari atau tangan mereka sendiri dengan tiada terasa. Karena begitu terpesona dengan ketampanan Nabi Yusuf alaihissalam.

Kisah ini memberikan bukti kuat kepada kita, bahwa orang yang suka menggosip itu sangat lemah. Dan, itu sekaligus sebagai bukti, bahwa menggosip itu buruk.

Baca Lagi: Media dan Gerakan Dakwah Umat

Oleh karena itu Allah melarang satu orang mengolok-olok orang lain. Karena belum tentu yang mengolok lebih baik di hadapan Allah daripada orang yang diolok.*

Mas Imam Nawawi

Related Posts

Leave a Comment