Home Opini Penantian Juara Premier League Kian Menegangkan
Penantian Juara Premiere League Kian Menegangkan

Penantian Juara Premier League Kian Menegangkan

by Imam Nawawi

Semalam Manchester City menang lagi. Ini berarti selisih poin dengan rival terdekat yakni Liverpool kembali melebar. Penantian juara Premiere League kian menegangkan tentunya.

Secara matematik, bila KDB alias Kevin De Bruyne dan grupnya mampu memenangkan dua laga sisa, maka The Citizen kembali akan sukses menyegel Premiere League musim ini.

Satu kondisi yang tidak membuat Liverpool happy. Berulang kali berharap perolehan poin tim asuhan Pep Guardiola terhenti. Namun apa fakta City justru menang dengan mudah.

Baca Juga: Api Perjuangan Mo Salah

Jika di masa silam sebuah klub hanya butuh 80-an poin untuk mendulang kampiun. Saat ini butuh 100 poin untuk memastikan gelar di tangan. Jurgen Klopp pernah menyampaikan itu saat sesi wawancara usai pertandingan.

Konsekuensi itulah yang dipaksa eks Mainz 05 ini dalam menjaga konsistensi timnya untuk meraih titel juara.

Buktinya memang hanya dua tim yang menunjukkan level beda diantara kontestasi lain sepanjang perhelatan liga periode tahun 21/22.

Ketangguhan Liverpool

“Minim belanja di awal musim, Liverpool bisa apa?” menjadi headline berbagai media ternama saat awal musim, seakan meramal The Reds tidak akan berbuat banyak.

Pengamatan media ternyata keliru, Klopp bersama scouting-nya menganulir keraguan itu, dengan Liverpool masih berpeluang menyapu semua gelar di musim ini.

Ingatan paling mashur ketika paruh musim, saat itu para pundit memprediksi Manchester Biru akan mudah mempertahankan gelar. Unggul jauh merupakan ukuran pemerhati liga saat itu.

Punya sekuat mentereng dilapisi pelapis yang juga bukan kaleng-kaleng, jadi momok menakutkan bagi siapapun mereka yang berhadapan dengan ManCity.

Berada di posisi tiga klasemen, berjarak 14 poin, dengan punya simpanan dua laga. Klopp perlahan memangkas poin milik tim Pep. Memenangkan 10 pertandingan beruntun. Menyalip Chelsea dan meneror ManCity.

Paling tidak, pernyataan para pundit yang menyebut Pep bersama anak asuhnya akan mempertahankan gelar secara mudah, jadi tak benar. Karekter Liverpool dalam menunda perayaan ManCity berhasil.

Meski kerap menang dengan ugly win, tapi itu sudah cukup buat Pep dan timnya menderita.

Bagian akhirnya, ManCity belum juara. Pesta mereka bahkan bisa buyar andaikan WestHam bisa mencuri poin.

Begitu pun saat laga pamungkas, menjamu Aston Villa. Mereka bisa saja kehilangan poin. Melawan tim mantan kapten Liverpool, Steven Gerrard.

Keunggulan Pep

Sepak terjang pelatih berpaspor Spanyol itu sejak datang ke Etihad memang menakjubkan, dalam lima edisi liga ia memenangkan empat diantaranya, termasuk tahun ini kalau juara.

Pamor Liga Inggris yang terkenal dengan sajian paling laris di dunia, dengan level kompetitif tertinggi di Eropa.

Baca Juga: Niat Ingin Bahagia Tapi Lain Kenyataannya

Bisa saja dimasa depan terancam jadi liga petani. Sebutan untuk liga yang si juara itu-itu saja dari musim ke musim, dengan gap poin yang sangat mencolok.

Itulah kenapa banyak yang menghendaki Liverpool saja yang juara.

Seperti kata Pep bahwa mayoritas masyarakat Britania Raya mengharapkan itu.

Ia mengingatkan kepada anak asuhnya, hanya mereka yang bisa menentukan nasib sendiri.*

Azim Arrasyid (Pengamat Bola Milenial)

Related Posts

Leave a Comment