Home Kajian Utama Pemuda Progresif, Siapa Dia?
Pemuda Progresif

Pemuda Progresif, Siapa Dia?

by Mas Imam

Kata progresif memang menarik dan merangsang untuk dimengerti terlebih dimiliki dalam bentuk karakter dan kepribadian. Tetapi, siapa pemuda progresif itu sendiri, siapa dia sebenarnya?

Secara bahasa, progresif artinya mengarah pada kemajuan, memiliki haluan ke arah perbaikan keadaan, dan secara bertahap terus naik menjadi lebih tinggi.

Baca Lagi: Pantangan Bagi Pemuda

Tapi di Indonesia, orang banyak tahu kata progresif bersanding dengan kata pajak, ya, pajak progresif, yang ini benar-benar naik nilainya ketika seseorang memiliki harta yang bertambah dan bertambah, mulai dari penghasilan sampai kendaraan.

Tetapi, yang sedang jadi ulasan dalam uraian singkat kali ini progresif kaitan dengan pemikiran, jiwa, langkah dan kiprah kaum muda, yang keberadaannya memberi nilai manfaat bagi kehidupan, baik secara langsung maupun tidak langsung.

Tradisi Membaca

Pemuda yang progresif adalah yang memiliki tradisi membaca, tentu tidak membaca seperti gaya akademik di kampus, kecuali memang berstatus sebagai mahasiswa atau dosen.

Membaca di sini amatlah luas, lihatlah sekitar dan apapun yang ada dengan bingkai yang jelas untuk terwujudnya satu langkah perubahan walau sederhana. Dan, ini butuh kemampuan yang komprehensif, bukan sekedar kognisi, tetapi juga psikologi bahkan keimanan.

Rasulullah SAW itu telah gelisah melihat kehidupan umat manusia yang tak kenal adab, akhlak dan etika, dimana hidup sekedar memuaskan hawa nafsu. Karena beliau peduli dan terus membaca keadaan, maka beliau berpikir, bagaimana dan darimana memulai langkah perbaikan bagi kehidupan masyarakat yang jahiliyah itu.

Sama dengan para pendiri bangsa, mereka membaca bahwa kalau hidup negeri ini terus di bawah bedil Belanda, maka bangsa ini akan selamanya diperbudak. Maka harus ada cara untuk melawan. Isu kemerdekaan pun menjadi pilihan. Lalu mereka sabar dan konsisten memperjuangkan kemerdekaan itu.

Satu gerakan yang dilandasi tradisi membaca yang utuh akan melahirkan sikap konsistensi yang tinggi. Walaupun sebagian pendiri bangsa harus dipenjara dan diasingkan, cita-cita mereka untuk Indonesia merdeka, tetap membara di dalam dada.

Dan, faktanya, pendiri bangsa, mulai Soekarno, Hatta, Sjahrir, Agus Salim dan lainnya adalah sosok yang sangat gemar atau telah memiliki tradisi membaca yang baik.

Bertahap

Menjadi progresif berarti membangun tradisi membaca, sekali lagi membaca dalam makna luas, tak selalu dengan gaya akademik. Membaca ada banyak cara dan gaya.

Alquran sering mendorong kita untuk memerhatikan diri sendiri, melihat gunung, laut dan bumi ini. Sekalipun dalam ruang itu akademik juga telah berkontribusi dalam membedahnya secara ilmiah. Namun, tugas kita adalah membaca yang meneguhkan iman dan menguatkan kiprah kebaikan dalam kehidupan.

Lalu, bagaimana langkah selanjutnya, mulailah secara bertahap. Jika tidak suka membaca buku lama-lama, carilah teman yang hobi membaca, dengarkan uraian dia tentang sebuah teori atau konsep.

Atau bergabunglah dalam komunitas atau organisasi anak muda yang mereka punya cita-cita mulia, melangkah perlahan untuk suatu perubahan. Mungkin tampak tidak kemana-mana namun itu hal penting untuk menjadikan arah dan komitmen mereka pada cita-cita mulia tetap terjaga.

Sebba ada jalan pintas, tampak gagah, namun ia tidak membangun karakter sama sekali. Padahal di dalam kehidupan ini, semua hal harus melalui hukum proses dan hukum pertumbuhan.

Baca Juga: Pemuda Mau Kemana?

Jika seorang pemuda ingin menjadi pribadi yang progresif, maka dari sekarang ia harus melakukan revolusi kesadaran dari pasif menjadi aktif, dari tanpa tradisi menjadi berbudaya membaca, dari sendiri menjadi bersama-sama dalam kebaikan.

Itulah pemuda-pemuda progresif, insha Allah. Pemuda yang dalam dadanya ada kemuliaan. Di dalam kepalanya ada sistem penjelas tentang kemuliaan. Dan, pada lisannya tersebar kalimat kebaikan yang menggerakkan. Kemudian dalam kiprahnya, kebermanfaatan demi kebermanfaatan hadir dalam kehidupan sesama.*

Mas Imam Nawawi

Related Posts

Leave a Comment