Home Kajian Utama Pemuda Pemilik Cinta
Pemuda Pemilik Cinta

Pemuda Pemilik Cinta

by Imam Nawawi

Bicara pemuda sisinya begitu kompleks. Mulai dari definisi, fakta sejarah, peran strategis, hingga karakter unggul yang idealnya ada dalam diri pemuda. Namun, pemuda yang akan tumbuh bermanfaat bagi sesama adalah pemuda yang memiliki cinta.

Pertanyaannya mengapa memiliki cinta?

Tema ini mungkin cukup jarang yang mengupasnya. Kita tahu cinta dalam pengertian umum adalah generator yang mengubah negatif menjadi positif, lemah menjadi kuat dan tak berdaya menjadi penuh gairah.

Para pujangga paling ahli memandang pemuda dalam dimensi cinta yang lazim antar pria dan wanita. Namun, cinta dalam bahasan ini bukanlah pada dimensi itu.

Baca Juga: 3 Strategi Mencapai Impian Mewujudkan CIta-Cita

Cinta yang pemuda penting memiliki adalah rasa ingin mewujudkan kebaikan bagi umat manusia.

Yang karena itu ia rela berkorban tenaga dan waktu menempa diri menjadi manusia yang unggul dalam bidang yang mungkin ia ahli, demi menolong agama Allah.

Pemuda seperti itulah yang mampu membawa kemajuan umat, bangsa dan negara.

Organisasi

Pemuda yang memiliki cinta pasti akan menyadari bahwa interaksi amat penting. Pemuda yang tidak peduli urusan umat, rakyat, tidak akan tertarik berinteraksi satu sama lain.

Mengapa interaksi ini penting?

Dari interaksi itulah tukar tambah pengalaman dapat kita realisasikan.

Lebih jauh dari interaksi itu saling mengenal bisa berjalan lebih baik, sehingga diskusi yang menjadi aktualisasi ide dan gagasan, bisa mendatangkan komitmen untuk mewujudkannya.

Oleh karena itu, sejarah perjuangan kaum muda Indonesia selalu identik dengan himpunan pikiran dan badan dalam satu wadah organisasi.

Sejarah mencatat ada Budi Utomo, Jong Java (Tri Koro Darmo) Jong Sumateranen Bond, Perhimpunan Pelajar-Pelajar Indonesia, dan mungkin ada banyak lagi.

Pertanyaan mendasar, mengapa mereka mau berorganisasi. Tidak lain karena cinta membuat batasan kepentingan diri melebur demi sebuah kepentingan besar bersama, yaitu kemerdekaan.

Dalam kata yang lain, pemuda yang mau berorganisasi untuk tujuan mulia adalah pemuda pemilik cinta yang sejati. Sejauh organisasi itu memang masih komitmen dengan asas, visi dan misi dalam wujud pikiran, perkataan dan perbuatan.

Pemuda Hidayatullah

Salah satu organisasi kepemudaan yang hadir di Indonesia adalah Pemuda Hidayatullah.

Organisasi ini terus berusaha meningkatkan kemapanan sistem utamanya dalam hal kaderisasi dan pemberdayaan.

Bahkan dalam jangka menengah, Pemuda Hidayatullah memiliki target yang konkret yakni bagaimana ikut mewarnai kepemimpinan Indonesia.

Dalam arti, Pemuda Hidayatullah sebagai organisasi mampu memberikan, menyumbangkan dan mewakafkan kader-kadernya untuk ikut membangun Indonesia, secara gagasan, gerakan maupun pembangunan Sumber Daya Manusia.

Langkah ini penting, bukan semata sebagai jawaban akan kegelisahan sebagian orang saat ini yang melihat kepemimpinan bangsa terus merosot.

Baca Lagi: Inilah Keuntungan Utama Rajin Menulis

Upaya ini menjadi sangat penting dan strategis, karena memang masa depan Indonesia bisa kita lihat dari kaum mudanya saat ini.

Kalau kaum muda hidup hanya dengan orientasi pribadi, mapan secara ekonomi kemudian mati, maka itu bukan pemuda yang mengerti apalagi memiliki cinta.

Pemuda yang memiliki cinta, ia seperti mentari, konsisten hadir menyinari bumi, entah makhluk di bumi menyadari atau tidak peduli. Mentari terus bersinar, memberi kehangatan, bahkan panas, untuk kelangsungan hidup makhluk semesta alam.*

Mas Imam Nawawi

 

Related Posts

Leave a Comment