Home Artikel Pemimpin Progresif Tak Suka Mengkritik Bawahan Apalagi Menyalah-Nyalahkan
Pemimpin Progresif Tak Suka Mengkritik Bawahan Apalagi Menyalah-Nyalahkan

Pemimpin Progresif Tak Suka Mengkritik Bawahan Apalagi Menyalah-Nyalahkan

by Imam Nawawi

Menjadi pemimpin kadang orang pandang menarik. Tentu saja karena soal kewenangan dan fasilitas yang bisa dinikmati sang pemimpin. Namun demikian tidak semua pemimpin itu progresif, apalagi yang mendapatkan posisinya dengan ambisi kuat. Pemimpin progresif tidak suka mengkritik ke bawahan, apalagi menyalah-nyalahkan!

Pemimpin progresif cenderung senang dengan bawahan yang punya ide, mengerti regulasi dan tumbuh secara bertahap. Tidak tiba-tiba jadi pemimpin.

Oleh sebab itu pemimpin progresif akan mendorong anak buah menemukan dan melakukan inovasi dengan kewenangan yang memadai untuk melakukannya. Ia tidak sibuk soal absen, tapi produktivitas dan inovasi yang bisa dihasilkan.

Tidak Mengkritik ke Bawah

Pemimpin progresif juga tidak suka mengkritik ke bawah, memojokkan anak buahnya. Karena itu kebodohan. Sebab setiap kesalahan anak buah, sebenarnya adalah ketidaksiapan sang pemimpin.

Semua orang tahu, bahwa hal termudah bagi seseorang adalah mengkritik orang lain. Kritik tentu saja tidak keliru, tetapi kritik yang melahirkan emosi negatif, itu bukan kritik, melainkan tudingan dari pemimpin yang error.

Pemimpin seperti itu hanya ingin dirinya terkesan hebat, kuat dan tak bisa dikalahkan. Dan, pemimpin seperti itu biasanya lebih suka komentar dan tidak pernah action.

Sebuah buku menuliskan, pemimpin yang seperti itu senang untuk siapapun mengikuti apa yang ia inginkan. Ia sama sekali tidak berusaha memahami apalagi mengikuti apa yang bawahan inginkan.

Celakanya, pemimpin seperti itu akan mudah terbentur oleh ucapannya sendiri, cepat atau lambat.

Menentukan Arah

John C Maxwell memberikan satu kalimat menarik.

Siapapun dapat mengemudikan kapal. Namun hanya pemimpin yang dapat menentukan arah.”

Pemimpin progresif tahu kemana bahtera dan orang-orang yang ada di dalamnya akan dibawa. Pemimpin seperti itu akan terus berpikir, berkoordinasi dan menetapkan keputusan berdasarkan musyawarah.

Sosok pemimpin progresif tidak pernah berpikir ada orang yang harus ia jauhkan, ia eliminir, apalagi ia rendahkan. Terlebih kalau hanya karena beda pendapat.

Pemimpin progresif akan menempatkan semua orang pada lahan yang tepat, sehingga bisa berkontribusi positif bagi perjalanan bahtera menuju arah yang telah ada ketetapannya.

Dan, kalau kita menemukan pemimpin yang tidak progresif, tugas kita adalah paham arah dan kemudian memberikan kontribusi terbaik agar sampai pada arah yang tepat dengan terus memberikan dampak baik bagi orang lain.*

Mas Imam Nawawi

Related Posts

Leave a Comment