Home Kajian Utama Pemimpin itu Mesti Belajar Kepada Nabi Sulaiman
Nabi Sulaiman

Pemimpin itu Mesti Belajar Kepada Nabi Sulaiman

by Imam Nawawi

Nabi Sulaiman sosok luar biasa. Dalam hidup berlimpah harta dan kekuasaan serta ilmu, rekaman hidupnya penuh inspirasi. Hanya dua hal yang menonjol, yakni dakwah dan akhlak. Jadi dari Nabi Sulaiman kita bisa mengambil pelajaran.

Perhatikanlah Surah An-Naml ayat ke-15 hingga ayat ke-17. Kita akan menemukan di sana cerita tentang Nabi Daud dan Sulaiman yang diberi anugerah ilmu dan kekuasaan oleh Allah SWT.

Mereka bersyukur atas kelebihan yang Allah berikan daripada nikmat yang Allah berikan kepada kebanyakan hamba yang beriman.

Nabi Sulaiman mewarisi kenabian dan kerajaan dari Nabi Daud. Nabi Sulaiman juga mendapat karunia kemampuan memahami bahasa burung serta dianugerahi berbagai macam karunia lainnya.

Baca Juga: Teduh Hati di Ciawi

Allah juga menundukkan pasukan yang terdiri dari jin, manusia, dan burung untuk Nabi Sulaiman, yang diatur dengan tertib dalam barisan.

Sekarang banyak orang jadi penguasa, hanya bisa memimpin polisi atau militer sombongnya sudah luar biasa. Padahal sang penguasa tak punya ilmu mendalam, juga harta yang terbatas. Jadi, kisah Nabi Sulaiman penting jadi pegangan para penguasa, level apapun juga.

Akhlak

Pernah suatu waktu, Nabi Sulaiman bersama pasukannya melakukan sebuah ekspedisi kebaikan. Dalam perjalanan, putra Daud itu mendengar seruan raja semut. Alquran merekam dengan baik peristiwa itu.

“Maka dia tersenyum dengan tertawa karena (mendengar) perkataan semut itu. Dan dia berdoa: “Ya Tuhanku berilah aku ilham untuk tetap mensyukuri nikmat-Mu yang telah Engkau anugerahkan kepadaku dan kepada dua orang ibu bapakku dan untuk mengerjakan amal saleh yang Engkau ridhai; dan masukkanlah aku dengan rahmat-Mu ke dalam golongan hamba-hamba-Mu yang saleh.” (QS. An-Naml: 19).

Apa yang bisa kita gali lebih dalam dari ayat itu? Tidak lain adalah pentingnya perkara bersyukur kepada Allah. Perhatikan apa yang Nabi Sulaiman lakukan.

Mendengar semut itu bicara, ia tidak kemudian mengundang pers agar dunia mengetahui betapa dirinya cerdas, bisa berbahasa semut. Apalagi sampai mendapuk dada, berkata bahwa semut takut kepadanya. Nabi Sulaiman langsung berdoa kepada Allah agar diberi ilham untuk terus bersyukur kepada-Nya.

Nabi Sulaiman pun ingat akan jasa-jasa dan jerih payah kedua orang tuanya dengan menyebut semua nikmat itu tak lepas dari keduanya. Lalu meminta kepada Allah kekuatan beramal shaleh dan memohon dapat rahmat agar masuk golongan orang yang shaleh.

Tiga Hal Utama

Jadi, dalam hidup ini 3 hal utama yang harus ada dalam diri kita adalah: syukur, semangat amal shaleh dan terus meminta kepada Allah mendapatkan rahmat-Nya.

Ketiga hal itu merupakan wujud dari hati yang bening, sehingga jernih pikirannya. Tidak menindas kepada yang lemah. Kemudian tidak takut kepada orang kaya yang jahat.

Apabila seorang pemimpin lepas dari tiga hal itu, maka sungguh ia akan hidup dalam kehinaan dan kelelahan. Ia harus menjadi pelayan dari pelaku kejahatan. Sementara ia harus menindas kepada rakyat yang lemah.

Oleh karena itu pahamilah kisah Nabi Sulaiman dengan baik. Jadilah pemimpin yang jangankan kepada manusia, kepada semut pun sangat menghargai dan menghormati.*

Mas Imam Nawawi

Related Posts

Leave a Comment