Home Artikel Pemimpin dengan Kekuatan Spiritual
Pemimpin

Pemimpin dengan Kekuatan Spiritual

by Imam Nawawi

“Segala amal dan usaha di dalam hidup kita adalah dorongan dari pikiran dan batin kita.” Demikian Buya Hamka menulis dalam buku “Perkembangan dan Pemurnian Tasawuf”. Kata batin menandakan manusia memiliki dan perlu satu kekuatan penting, yakni spiritual.

Danah Zohar dan Ian Marshall menulis bahwa manusia memiliki yang namanya kecerdasan spiritual (Lihat bukunya SQ). Kecerdasan spiritual sangat penting dalam upaya manusia mencapai perkembangan diri yang lebih utuh.

Lebih utuh, karena pemimpin tidak semata melihat secara logis, apalagi sebatas kalkulasi materi. Pemimpin melihat dengan mata batin (spiritual) secara lebih tajam dan menyeluruh.

2 Ciri Kekuatan Spiritual

Lantas seperti apa ciri pemimpin yang memiliki spiritual?

Pertama, memiliki kemampuan bersikap fleksibel. Ia terampil bersikap adaptif secara spontan dan aktif.

Pernah mendengar Nabi SAW sedang bersama sahabat di dalam masjid, yang kemudian orang Badui datang lalu kencing?

Apa respon Nabi SAW? Memerintahkan sahabat membersihkan najis dari air kencing Badui itu. Kemudian memberi pemaafan kepada sang Badui yang memang tidak mengerti.

Artinya, pemimpin mampu mengedepankan akhlak daripada mempertontonkan kekuatannya secara politik dan hukum.

Oleh karena itu kita tidak menemukan Nabi SAW marah lepas kendali, hingga terlontar ucapan yang tidak penting.

Kedua, mampu menghadapi dan melampaui rasa sakit.

Suatu hari Nabi SAW ke Thaif untuk berdakwah. Orang Thaif menolak, bahkan mengusir Nabi SAW dengan melempari batu. Namun, Rasulullah SAW tetap menaruh optimisme. Bahwa kelak anak keturunannya akan menjadi orang beriman.

Atas dasar itu, Nabi SAW mampu menolak tawaran malaikat yang siap menghukum seketika kaum Thaif dengan menimpakan gunung kepada mereka.

Sekarang, kalau ada pemimpin yang mampu melihat lebih jauh, sehingga punya empati dan visi, maka ia punya kekuatan spiritual yang sangat penting.

Tentu masih ada poin lagi yang menjelaskan ciri orang dengan kekuatan spiritual. Lebih utuh lihat buku SQ Danah Zohar dan Ian Marshall.

Penuh Pengabdian

Pemimpin dengan kekuatan spiritual akan terus berupaya menjadi orang yang memberikan jiwa raganya sebagai wujud pengabdian (ibadah) kepada Allah SWT.

Oleh karena itu ia akan hadir sebagai sosok penuh tanggung jawab, komitmen dan konsisten pada visi dan nilai. Kemudian fokus menginspirasi orang lain untuk hidup benar, bahagia dan mencerahkan.

Saat ia menyendiri, maka kontemplasinya adalah tentang mengapa ia hidup, kemana akan menuju dan apa bekal yang diperlukan untuk selamat lahir dan batin.

Kalau kata Danah Zohar dan Ian Marshall, pemimpin yang spiritualis lebih suka merenung. Karena itu ucapannya berbobot (qaulan tsaqila). Kemudian siap bertanggung jawab (sebagaimana kandungan surah Al-Mudatsir).

Lebih jauh juga sadar diri, lebih jujur terhadap diri sendiri dan yang paling utama, ia mau menjadi sosok pemberani. Itulah yang mungkin Hamka maksudkan dengan dorongan batin. Ia siap menjadi baik karena memang itulah kebaikan menurut Allah. Pilihannya selalu pada yang benar meski sulit atau bahkan pahit.*

Mas Imam Nawawi

Related Posts

Leave a Comment