Home Kisah Pelajaran Hati dari Sang Kucing Jingga di Masjid Ar-Riyadh
Pelajaran Hati dari Sang Kucing Jingga di Masjid Ar-Riyadh

Pelajaran Hati dari Sang Kucing Jingga di Masjid Ar-Riyadh

by Imam Nawawi

Ketika senja tiba di Masjid Ar-Riyadh, suasana hening dan khidmat mulai menyelimuti ruangan. Selesai melaksanakan sholat Maghrib, saya duduk bersila di sudut masjid, tenggelam dalam dzikir dan merenung. Semilir angin sejuk yang bertiup membuat suasana semakin nyaman.

Tidak lama kemudian, dari pintu masuk, muncul seekor kucing jantan dengan bulu berwarna jingga cerah. Dengan langkah lembut, ia mendekati saya dan kemudian berbaring di samping saya.

Instingnya membawanya mendekat, dan dengan lembut saya mengusap bagian leher atasnya. Kucing tersebut tampak begitu tenang dan menikmati setiap sentuhan tangan saya, seolah-olah meresapi kasih sayang yang saya berikan.

Selalu menjadi misteri bagiku, mengapa kucing-kucing tampaknya begitu mudah menemukanku. Apakah mereka merasakan sesuatu yang spesial dari dalam diriku?

Atau mungkin karena di rumah, anak-anak saya begitu menyukai kucing, dan itu membuat aura saya terasa nyaman bagi kucing-kucing di sekitar?

Bahkan sampai saat ini, saya masih belum menemukan jawaban pasti mengapa kucing-kucing selalu mudah untuk menyapa dan berinteraksi denganku, walau hanya sekilas.

Namun, (tentu) ada satu hal yang saya pelajari dari setiap interaksi ini.

Manfaat Psikologis

Manfaat psikologis dari interaksi dengan kucing memang telah banyak dibahas dalam berbagai penelitian.

Kehadiran kucing dapat menenangkan pikiran, mengurangi stres, dan bahkan dapat meningkatkan mood seseorang.

Kucing dengan sikapnya yang tenang dan lembut, mampu memberikan ketenangan tersendiri dalam kesibukan dan kegaduhan kehidupan.

Perilaku kucing ini mengajarkan kita tentang kelembutan dan ketenangan dalam menjalani kehidupan.

Interaksi sederhana seperti mengusap bulu kucing, mendengar suara dengkurnya yang khas, hingga melihat ekspresi matanya yang tenang, seakan menjadi pengingat akan pentingnya menyisihkan waktu untuk merenung dan mencari ketenangan jiwa.

Pelajaran Berharga

Dalam heningnya suasana yang semakin gelap di Masjid Ar-Riyadh, pertemuan dengan kucing jantan berwarna jingga tersebut menjadi sebuah pelajaran berharga.

Bahwa dalam kehidupan ini, terkadang kita hanya perlu berhenti sejenak, merenung, dan menikmati setiap detik dengan penuh kebersyukuran.

Mungkin itulah alasan mengapa kucing-kucing itu selalu menemukan saya. Mereka seakan ingin mengajarkan saya tentang arti ketenangan dan kebersyukuran dalam kesederhanaan. Seperti kata teman-temanku, “santai, bro, hidup itu intinya bersyukur.”*

Mas Imam Nawawi

Related Posts

Leave a Comment