Home Berita Patemooh Sadeeyamu Jadi Gubernur Muslimah Pertama di Thailand
Patemooh Sadeeyamu Jadi Gubernur Muslimah Pertama di Thailand

Patemooh Sadeeyamu Jadi Gubernur Muslimah Pertama di Thailand

by Imam Nawawi

Ketika pekan lalu saya bertemu dengan para santri putri, pagi ini saya dapati sebuah berita yang sangat menarik hati. Hal ini karena ternyata seorang muslimah pun bisa jadi gubernur. Ia adalah Patemooh Sadeeyamu (57).

Baru-baru ini ia mendapat amanah untuk menjabat sebagai gubernur baru di Provinsi Pattani Selatan. Pengangkatan itu jadikan catatan sangat monumental, yang mana Thailand memiliki gubernur pertama wanita muslimah.

Sebelumnya Patemooh merupakan wakil gubernur Provinsi Narathiwat. Sebelum itu dia juga menjabat banyak amanah di provinsi yang berbeda seperti di Ranong dan Yala.

Baca Juga: Berkah Seorang Juwairiyah

Kabar ini menunjukkan bahwa sesungguhnya kaum muslimah memiliki potensi dan kesempatan yang sama untuk bisa menjadi pemimpin sekelas gubernur.

Dan, yang tidak kalah penting sejauh ada konsistensi muslimah pun bisa menduduki karir yang tinggi untuk ikut membangun masyarakat. Sadeeyamu adalah gubernur muslimah pertama di Thailand yang merupakan negara mayoritas Buddha.

Tangguh

Patemooh Sadeeyamu memang merupakan sosok yang menyiapkan diri untuk bisa memimpin.

Asisten profesor Ciraphan Sema, yang merupakan mantan dosen di Universitas Prince of Songkhla mengatanan bahwa Patemooh Sadeeyamu adalah sosok pembelajar, cerdas, berpengalaman luas, dan sangat memahami wilayah Thailand Selatan.

Sudah barang tentu hadirnya Patemooh Sadeeyamu di wilayah Thailand Selatan menjadi harapan masyarakat untuk lahirnya perdamaian yang lebih kuat.

Mengingat dahulu wilayah yang ia kuasai hari ini merupakan tempat di mana konflik agama terjadi dan pemberontakan berlangsung. Sebanyak 12.000 orang terluka pada tahun 2004 dan 2015. Sedangkan lebih dari 6.500 orang tewas.

Melihat fakta sejarah yang demikian, sosok Patemooh Sadeeyamu tentu telah menjadi pertimbangan matang pemerintahan pusat Thailand. Dan, itu bisa kita katakan bahwa muslimah ini benar-benar layak untuk memimpin.

Latih

Dari berita tersebut kita semua dapat mengambil pelajaran bahwa sejauh kita mempersiapkan diri atau bahkan generasi, maka di masa yang akan datang kita tidak akan kekurangan stok pemimpin.

Oleh karena itu keberadaan santri putri di berbagai Pesantren harus kita dorong untuk mampu menjadi jiwa yang siap memimpin.

Setidaknya kesadaran mereka akan krisis dunia terus kita kenalkan. Pada saat yang sama kita juga uraikan bagaimana sebenarnya Islam mendorong setiap jiwa untuk tampil memberikan solusi, atas masalah yang terjadi.

Baca Lagi: Yang Membahagiakan

Kepemimpinan memang tidak lepas dari dua hal utama. Pertama pengetahuan. Kedua kecerdasan di dalam menguraikan akar masalah dan solusi penyelesaian.

Untuk bisa memiliki kapasitas itu seorang santri harus terus berlatih memahami situasi dan kondisi. Kemudian berlatih mendiskusikan dengan teman dan lingkungan. Tampil untuk mempresentasikan gagasan sebagai tawaran solusi.

Tentu saja Ini baru usulan terbatas dan merupakan langkah paling sederhana. Namun sejauh kita mau memulai dan konsisten menjalankan, bukan tidak mungkin ke depan akan banyak pemimpin lahir. Karena muslimah-muslimahnya memiliki kapasitas kepemimpinan, baik yang menjabat ataupun tidak.*

Mas Imam Nawawi

 

 

 

Related Posts

Leave a Comment