Mendengar kata Papua, sebagian di antara kita mungkin ada yang khawatir, takut dan merasa ngeri. Tetapi semua itu sebenarnya sudah gak zamannya lagi, karena Papua kini bisa semua.
Maksudnya adalah Papua tidak terpisah dari saluran informasi cepat berupa internet, sehingga komunkiasi pun tidak jauh berbeda dengan daerah lainnya di Indonesia. Mungkin belum semua daerah di Papua Barat dan Papua terjangkau.
Tetapi seperti Manokwari, Jayapura, Sorong, Merauke, dan mungkin tempat lain tidak ada lagi kendala internet, bahkan yang saya alami selama di Manokwari, internet lancar dan cukup baik.
Baca Juga: Karya yang Terus Berguna
Sekitar setahun lalu, saya pernah berbincang dengan Ketua Umum Dewan Dakwah, Dr. Adian Husaini. Beliau mengatakan, kalau sebuah daerah sudah terkoneksi dengan internet maka tidak ada lagi itu sebutan pedalaman bagi daerah tersebut.
Manfaat Internet
Internet bagi sebagian orang sudah menimbulkan masalah, utamanya dalam hal rumah tangga dan pergaulan sosial.
Tetapi kalau mau dicerna dengan lebih jernih, sebenarnya ada sisi positif dari internet itu.
Pertama, kita bisa tahu apa yang terjadi di tempat lain secara real time.
Kedua, kita bisa akses informasi bahkan ilmu dengan baik, utamanya seiring dengan maraknya gelaran kuliah online melalui zoom.
Ketiga, apa yang dibahas orang di Jakarta, kita bisa cerna juga langsung dari sini, misalnya Manokwari.
Jadi, secara informasi dan pengetahuan semua telah dipangkas kendala-kendala dan jaraknya.
Akan tetapi, persoalan yang muncul kemudian adalah kala internet hanya jadi tempat mengkonsumsi hal-hal yang tidak produktif. Akibatnya, hadirnya internet justru menambah jenis persoalan individu dan sosial masyarakat.
Cerdas Berinternet
Era digital telah mengubah banyak hal, terutama aspek mendapatkan informasi, komunikasi dan bergaul.
Era digital adalah masa dimana segala aktivitas keseharian kita tidak bisa diputuskan dari gadget atau perangkat digital.
Di sini kita boleh sedikit senang tetapi jangan terbawa keadaan. Sebab hidup bukan semata-mata soal digital, internet, informasi dan komunikasi, tetapi juga kebijaksanaan.
Oleh karena itu tinggal bagaimana ada pihak yang secara langsung atau pun tidak bergerak mendorong lahirnya gerakan cerdas berinternet, sehingga masyarakat dapat benar-benar progresif dengan internet.
Baca Lagi: Dakwah Islam di Papua Barat
Jangan sampai gadget yang mahal dibeli dan kuota yang banyak dibeli hanya menjadikan diri tersungkur pada kesemuan dengan menghabiskan hari demi hari dengan game, nonton yang tidak produktif, serta berselancar pada jaringan informasi yang destruktif.
Kalau ini bisa dijadikan kesadaran dan digerakkan sampai menjadi budaya, maka insha Allah Papua secara khusus dan Indonesia secara umum mampu menjadi negara yang unggul.*