Indonesia, sebuah negara kepulauan yang luas dengan keragaman budaya, etnik, dan tradisi, telah menarik perhatian banyak ilmuwan dan pemikir dari berbagai belahan dunia. Salah satunya adalah Prof. Wan Mohd Nor Wan Daud, seorang ilmuwan terkemuka yang mengamati dan mempelajari berbagai karakteristik dari rakyat Indonesia.
Berdasarkan observasinya, Prof. Wan Mohd Nor Wan Daud memberikan pandangan positif tentang karakteristik warga negara ini.
Baca Juga: Anak Muda Harus Siap Memimpin
Menurut beliau, “Saya perhatikan rakyat Indonesia umumnya sangat rajin, berdikari, berani, dan sangat halus kemahiran seninya.” Ucapan ini menunjukkan kekaguman Prof. Daud terhadap ketekunan dan kerja keras orang Indonesia, serta kepiawaiannya dalam bidang seni.” (Lihat Buku Rihlah Ilmiah, halaman: 335).
Lebih lanjut, beliau menggambarkan Indonesia sebagai “negara Islam terbesar” yang memiliki potensi yang sangat tinggi.
Fakta ini tidak hanya menyoroti jumlah penduduk Muslim yang banyak, tetapi juga potensi besar yang dimiliki oleh Indonesia untuk memainkan peran penting dalam komunitas internasional, khususnya dalam kerjasama dan hubungan antar negara-negara Islam.
Kuatkan
Pemahaman dan pengakuan dari tokoh internasional seperti Prof. Daud dapat meningkatkan pemahaman kita semua sebagai rakyat Indonesia. Bahwa kita bisa ikut mewarnai dunia dengan kebaikan-kebaikan yang telah ada.
Sekalipun kita memahami, bahwa cara terbaik untuk tumbuh menjadi lebih hebat, motivasi intrinsik lebih berpengaruh daripada motivasi ekstrinsik. Akan tetapi, penilaian seorang tokoh bagaimanapun merupakan buah pengamatan yang mendalam.
Tugas kita sekarang adalah bagaimana menguatkan. Karena kalau mau kita telusuri lebih dalam, orang Indonesia yang Prof itu lihat adalah yang menimba ilmu di negerinya, Malaysia.
Apakah kriteria positif seperti rajin juga ada dalam diri kita? Tinggal kita kuatkan.
Mulai sekarang berusahalah untuk tidak terjebak sikap prokrastinasi. Yaitu perasaan nyaman menunda-nunda.
Tanyakan pada diri Anda mengapa Anda menunda dan apa yang bisa Anda lakukan untuk mengatasi rintangan tersebut.
Seperti Prof kala kecil, kita juga harus rajin menuntut ilmu. Bersiaplah untuk selalu menemukan buku, kutipan, atau ceramah yang memotivasi. Saat Anda merasa malas, ingatkan diri Anda dengan sumber motivasi tersebut.
Lebih Baik
Pandangan Prof Wan Mohd Nor Wan Daud sebenarnya adalah pemantik. Apakah itu benar atau tidak, tergantung kita semua sebagai bangsa Indonesia.
Jika hadir dalam diri kesadaran untuk terus menjadi lebih baik, maka itu sangat mendukung kemajuan bangsa dan negara.
Secara pribadi kita bisa mulai menerapkan konsep hidup tentang penerapan pembelajaran berkelanjutan. Misalnya dengan rutin dan tekun membaca.
Baca Lagi: Inilah Nasihat Syaikh Edebali Kepada Pemimpin Besar Pendiri Daulah Utsmaniyah
Kemudian membangun budaya diskusi. Duduk-duduklah dengan teman, di perpustakaan atau di manapun, tapi jangan bicara yang menyenangkan tanpa manfaat. Diskusikanlah hal-hal penting yang memacu motivasi diri menjadi lebih baik.
Kalau perlu, coba agendakan program kunjungan ke tokoh intelektual, entah itu guru, dosen, atau pun tokoh keagamaan. Berusahalah untuk bisa bertemu, duduk dan diskusi bersama mereka walau sebentar.*