Home cerita Orang Berilmu dengan yang Tidak Berilmu, Dimana Perbedaannya?
Orang Berilmu dengan yang Tidak Berilmu, Dimana Perbedaannya?

Orang Berilmu dengan yang Tidak Berilmu, Dimana Perbedaannya?

by Imam Nawawi

“Apakah orang berilmu itu yang punya gelar profesor doktor?” seorang anak SMA bertanya kepadaku dalam sebuah dialog. “Atau bagaimana sebenarnya orang berilmu dan tidak berilmu yang sebenarnya?” Ia terus memburuku.

“Mungkin dia punya ilmu, tetapi apakah ilmu itu yang Allah sebut sebagai ilmu, itu yang tidak pasti,” jawabku.

“Mengapa demikian,” sahut anak itu lagi antusias ingin menemukan jawaban.

Baca Juga: Tumbuh dari Lingkungan yang Baik

“Orang berilmu dalam Alquran itu sifat dan karakternya jelas. Kalau merujuk ayat ke-107 Surah Al-Isra, maka orang berilmu itu apabila mendengar bacaan Alquran, mereka menyungkur atas muka mereka sambil bersujud.”

Paham Wahyu

Dalam hal ini orang berilmu dalam pandangan Allah adalah yang memahami wahyu (Alquran), sehingga semua saraf yang membentuk sistem kesadaran dalam dirinya otomatis bekerja kalau mendengar ayat-ayat Alquran dibacakan.

Mereka tidak hanya mendengar dengan telinga, tetapi juga dengan hati, kesadaran dan ketundukan seutuhnya kepada Allah Ta’ala.

Sikap orang berilmu yang memahami wahyu hanya dua dalam mendengarkan ayat Alquran. Pertama, mengagungkan Allah. Kedua, bersyukur dapat nikmat memahami Alquran.

Syaikh Prof. Dr. Umar bin Abdullah Al-Muqbil, sosok guru besar Fakultas Syari’ah Universitas Qashim, Saudi Arabia menegaskan bahwa orang yang punya ilmu, lalu tidak mampu menangis saat mendengar ayat-ayat Alquran, maka ilmu yang ada pada dirinya tidak memberi manfaat bagi kehidupannya.

Sekarang apa yang sering membuat kita senang, tertawa, sedih, bahkan menangis tersedu-sedu dalam kehidupan sehari-hari? Adakah itu ayat Alquran?

Sikap

Dengan demikian, berilmu kah kita atau tidak, ukurannya dalam ayat itu jelas, adakah kita bisa memahami wahyu Alquran dan merasakan getaran luar biasa setiap mendengarkan ayat-ayat Alquran dibacakan.

Jadi, sikap terbaik kita sekarang adalah berupaya memahami, mengambil pelajaran, petunjuk, ataupun nilai dari setiap kejadian yang ada dengan mengkorelasikan dengan kejadian masa silam yang Alquran jelaskan, sehingga teguh iman dan takwa kita.

Lebih jauh dalam hal memilih pemimpin, kita harus memastikan ia berilmu. Karena hanya orang berilmu yang mampu menegakkan keadilan (QS. 3: 18).

Mengapa orang berilmu mampu menegakkan keadilan, karena ia mampu mensyukuri nikmat akal dengan baik dan ia paham dengan mendalam bahwa Allah adalah rabbul alamin.

Baca Lagi: Berbagi Kemuliaan dengan Ilmu

“Jadi, orang berilmu adalah orang yang paham Alquran,” anak SMA itu mulai menyimpulkan.

“Ya Allah jadikan saya orang yang berilmu, memahami Alquran dan bermanfaat bagi kehidupan umat, bangsa dan negara,” anak SMA itu berdoa dengan lantang. Dan, aku, mengaminkan, “Amin.”*

Mas Imam Nawawi

Related Posts

Leave a Comment