Home Kisah Ojolku Angkut Penumpang Lain
Saya sungguh heran, mengapa hal seperti ini terjadi. Tetapi tak ada yang kebetulan dalam hidup ini

Ojolku Angkut Penumpang Lain

by Imam Nawawi

Entah berapa banyak orang mengalami apa yang terjadi dalam satu momen hidupku ini. Yakni ketika ojol yang kupesan mengangkut penumpang lain. Iya, itu saya alami pada Kamis (12/9/24). Pertanyaan kita mungkin sama, “Kok bisa?”

Karena ini pengalaman pertama, saya bingung, kaget dan terus mencari cara bagaimana saya bisa segera lepas dari kondisi itu. Menanti ojol yang sudah berangkat, sedangkan bukan saya yang jadi penumpangnya. Benar-benar aneh, tapi benar-benar nyata.

Iman

Saat saya pesan ojol, driver itu mungkin tidak terlalu fokus. Saat dia sampai di titik jemput, saya juga mendekat ke jalan, tiba-tiba map dalam aplikasi sudah menunjukkan ojol berangkat. Sedangkan saya masih melongo di tepi jalan. “Kok bisa,” batinku.

Dalam beberapa menit kemudian datang ojol yang lain. Ia menghampiriku dan bertanya, “Pak Iman?” Saya terang menggeleng, itu bukan namaku. Walau kita harus terus meningkatkan iman dan takwa.

Saya mengecek aplikasi, tak ada opsi pembatalan. Tidak tahu harus mengambil langkah apa, akhirnya saya restart smartphone-ku.

Tak lama, ternyata aplikasi tak berubah, tetap jalan dan saya tidak bisa memilih opsi pembatalan.

Lebih dari 30 menit kemudian, Ojol orderanku menelpon. Mungkin mereka dialog di jalan bahwa sang penumpang bukan yang meng-order.

Baca Lagi: Anak Muda Harus Siap Memimpin

“Bapak, mohon maaf. Ini ada kejadian kecil. Saya membawa penumpang namanya samar-samar saya dengar “Imam” padahal ini “Iman,” tuturnya dengan suara penuh hormat.

“Sekarang di lokasi bapak ada teman saya, dia yang akan membawa bapak, kebetulan ini satu arah. Jadi nanti kita tukar penumpang di tengah jalan,” jelasnya lebih lanjut.

Saya tak sempat menjawab driver ojol itu. Segera saya naik motor driver ojol yang mencari Pak Iman itu. Saya harus segera meluncur, karena Ust. Shaleh Usman sudah sangat lama menanti kedatanganku.

Tertawa Bersama

Singkat cerita, sampailah kami di titik yang disepakati antara dua ojol itu. Ketika kami bertemu semua, kami tertawa.

“Ini Bapak Imam, Bapak tadi nyebut apa, Iman, ya,” tanya driver yang salah angkut.

“Saya ngangguk saja, karena terdengar olehku ‘Iman’ bukan Imam,” sahutnya dan kembali semua tertawa.

Saya sungguh heran, mengapa hal seperti ini terjadi. Tetapi tak ada yang kebetulan dalam hidup ini. Saat sampai di rumah dan saya bercerita kepada istri, ia tak ada kata-kata. Responnya langsung tertawa.

Alhamdulillah ini nikmat keren, kami bisa tertawa hari ini. Seakan-akan Allah sedang bercanda denganku. Begitulah caramu memandang hidup, jangan serius, jangan tegang. Karena dunia adalah tempat senda gurau dan permainan belaka.*

Mas Imam Nawawi

Related Posts

Leave a Comment