Home Kajian Utama Nyala Api Sumpah Pemuda
Nyala Api Sumpah Pemuda

Nyala Api Sumpah Pemuda

by Imam Nawawi

Nyala api sumpah pemuda, satu hal yang penting jadi renungan kita semua. Hal ini karena momen bersejarah itu telah jadi tonggak perubahan dari bangsa ini, yang berserakan menjadi bersatu. Ya, bersatu padu untuk maju, merdeka.

Namun, sebagian orang merasa telah cukup berbuat hanya dengan menggelar seremoni peringatan. Sebagian merasa ini momen terbaik untuk menghadirkan meme sumpah pemuda. Tidak masalah, itu bukan hal yang salah.

Tetapi apa arti sejarah kala ia tidak menyala dalam dada?

Baca Juga: Menguatkan Literasi Kaum Muda

Inilah alasan mengapa ulasan ini hadir. Yakni mengajak kita semua menjadikan peristiwa sejarah itu sebagai energi yang terus memompa darah perjuangan kita semua, kaum muda untuk mengisi kemerdekaan dengan sebaik-baiknya.

Menjawab

Sumpah Pemuda dalam sejarahnya telah menjawab hal yang sangat urgen, yakni persatuan.

Sekarang apa yang akan anak muda tindaklanjuti dengan hadirnya momentum sejarah sumpah pemuda?

Katakanlah kita akan berangkat dari problem besar bangsa ini, moral, kemiskinan penduduk dan sistem yang tidak produktif. Maka, bagaimana kita menjawab itu semua?

Kalau pemuda dahulu mampu berjuang untuk bersatu. Maka kini saatnya seluruh elemen muda mampu bertemu, peduli, kompak dan sistemik dalam tanggungjawab.

Dengan begitu, maka anak-anak muda mampu memberikan jawaban atas permasalahan rakyat. Baik langsung atau tidak langsung.

Sumpah Pemuda menjadi bagian yang mengantarkan bangsa ini pada titik kemerdekaannya, yakni Proklamasi 17 Agustus 1945.

Hal itu menandakan, bahwa anak muda hari ini yang usianya 30 tahun ke bawah penting untuk bergerak sinergis dan sistemik dalam balutan wadah organisasi yang memadai. Tak peduli organisasi itu kecil atau besar. Harus bersatu dalam wadah.

Menangkan 2024

Dahulu, untuk merdeka, anak muda bangsa harus angkat senjata, bertarung secara militer. Itulah Perang Aceh, Perang Paderi, Perang Diponegoro dan perang-perang lainnya.

Tetapi kini, perang itu perlu senjata yang ada dalam diri kita masing-masing, yakni ide atau pemikiran.

Medan “pertempuran” pun berubah jauh. Dan, momentum perubahan itu ada dalam setiap gelaran pemilu.

Oleh karena itu, kalau kita melihat sejarah bahwa kemerdekaan ini berangkat dari gerak kesadaran dan perjuangan kaum muda, maka anak muda kini harus mampu jadikan momentum 2024 sebagai kemenangan.

Maksudnya adalah pastikan pemimpin yang akan tampil adalah kalangan muda. Karena bagaimanapun orangtua punya pengalaman, fakta sejarah selalu bicara, bahwa di pundak pemuda perubahan bisa kita harapkan.

Dalam kata yang lain, kaum muda harus menang secara politik. Yang muda bukan hanya yang akan jadi presiden, tetapi semua elemen, sebisa mungkin kaum muda berperan.

Baca Lagi: Metode Membangun Kesadaran

Namun, hakikatnya tetap harus berporos pada prinsip “progresif-beradab.”

Kaum muda harus tampil, tapi jangan sampai kehilangan adab. Karena bagaimanapun, kualitas seorang anak muda bukan semata pada gagasannya, tetapi adab dalam pergaulan.

Mengapa hal itu perlu? Karena Nabi Muhammad SAW memberikan keteladanan seperti itu. Selamat Hari Sumpah Pemuda, saatnya pemuda tampil berperan dan mengubah.*

Mas Imam Nawawi

Related Posts

Leave a Comment