Home Artikel Harlah NU ke 95 Luapkan Sejuta Harapan
Harlah NU 95

Harlah NU ke 95 Luapkan Sejuta Harapan

by Mas Imam

Nahdlatul Ulama kini berusia 95 tahun. Tentu terlihat jelas jejak kebaikan dan heroisme dari ormas yang didirikan oleh KH. Hasyim Asy’ari itu. Dan, tidak heran jika banyak orang, bahkan di luar kalangan Nahdlatul Ulama yang memiliki sejuta harapan pada ormas terbesar Tanah Air ini.

Baca Juga: Hadirkan Kecerdasan Ekstra

Presiden Jokowi pun sebagaimana dirilis di preseidenri.go.id menyampaikan bahwa “Kontribusi Nahdlatul Ulama kepada bangsa Indonesia terlihat nyata dalam masa pencapaian kemerdekaan Republik Indonesia dan pembangunan negara.”

Pada rilis itu tertulis judul, “Ucapan dan Harapan Presiden Jokowi pada Harlah ke 95 Nahdlatul Ulama.”

Berikut ungkapan, Presiden Jokowi. “Saya mengucapkan selamat hari ulang tahun yang ke-95 untuk Nahdlatul Ulama. Semoga Allah Swt. senantiasa merahmati dan memberkahi Nahdlatul Ulama serta warga Nahdliyin di seluruh dunia. Mari kita dukung terus Nahdlatul Ulama agar bergerak dan terus berkontribusi untuk memperkuat kehidupan bangsa Indonesia dan memajukan peradaban dunia dengan spirit Islam Nusantara yang rahmatan lil’alamin,” ujarnya.

Mengenang Nasihat Penting Pendiri Nahdlatul Ulama

KH. Hasyim Asy'ari Pendiri NU

KH. Hasyim Asy’ari Pendiri NU

Berbicara NU hendaknya tidak terfokus pada apa yang berkembangan era kekinian. Kita harus juga melihat pesan-pesan penting sang pendiri, yakni KH. Hasyim Asy’ari.

Di google saat kita ketik KH. Hasyim Asy’ari kita akan temukan nasihat-nasihat penting bagi penuntut ilmu, seperti dilansir tebuireng.online.

Pertama, seorang santri mestinya membersihkan hati dari segala hal yang dapat mengotorinya, seperti dendam, dengki, keyakinan yang sesat dan perangai yang buruk.

Kedua, hendaknya memiliki niat yang baik dalam mencari ilmu, yaitu dengan bermaksud mendapatkan ridho Allah, mengamalkan ilmu, menghidupkan syariah Islam, menerangi hati dan mengindahkannya dari mendekatkan diri kepada Allah.

Jangan sampai berniat hanya ingin mendapatkan kepentingan duniawi seperti mendapatkan kepemimpinan, pangkat, dan harta atau menyombongkan diri di hadapan orang atau bahkan agar orang lain hormat.

Ketiga, hendaknya segera mempergunakan masa muda dan umurnya untuk memperoleh ilmu, tanpa terpedaya oleh rayuan “menunda-nunda dan “berangan-angan panjang.”

Sebab setiap detik yang terlewatkan dari umur tidak akan tergantikan.

Seorang santri hendaknya memutus sebisanya urusan-urusan yang menyibukkan dan menghalang-halangi sempurnanya belajar dan kuatnya kesungguhan dan keseriusan ilmu, karena semua itu merupakan faktor-faktor penghalang mencari ilmu.

Spirit dari Pendiri Nahdlatul Ulama

Dengan demikian, wajar jika sejuta harapan tersampaikan di Harlah NU ke 95. Sebab secara historis jelas NU adalah ormas besar dan kontributif. Dalam konteks kini, NU selalu diisi oleh kader-kader kaya ilmu yang terus mencerahkan umat, rakyat dan bangsa.

Baca Juga: Sukses Menikmati Perjalanan

Semoga pada Harlah ke 95 NU semakin mantap dengan khittah perjuangan dan idealisme sang pendiri, yakni KH. Hasyim Asy’ari yang gigih berjuang memajukan dan mencerdaskan umat Islam. Terlebih bagi segenap kader muda bangsa, nasihat-nasihat Pendiri NU di atas amatlah penting diterapkan oleh kita semua di dalam membangun bangsa dan negara.

Mas Imam Nawawi_Ketua Umum Pemuda Hidayatullah
Argo Muria, 17 Jumadil Akhir 1442 H

Related Posts

Leave a Comment