Pernah saya mendengar ungkapan ringkas tentang bagaimana hidup bahagia. Yaitu, nikmatilah milik kita. Karena itulah kebahagiaan nyata. Mulai sekarang, berhentilah memandang kebahagiaan orang lain dengan cara yang salah.
Hidup setiap orang telah Allah desain. Mulai jalannya hingga desain bahkan ukurannya. Jadi, buat apa sibuk akan hal-hal yang tak Allah “berikan” bagi kita.
Ketika seseorang lahir di sebuah desa misalnya, tak usah membayangkan kalau diri lahir di Eropa atau Amerika. Itu malah mengada-ada.
Baca Juga: Bahagia Sekarang Juga
Dimanapun kita lahir, cermati, amati, pelajaran apa yang sedang Allah berikan untuk kita pahami.
Karena hidup bahagia itu sejatinya tentang apakah kita bisa memberi makna akan peristiwa, pengalaman dan keadaan diri dengan sebaik-baik pengertian. Bukan soal berapa harga pakaian, kendaraan dan lain sebagainya.
Positif dalam Melihat
Seseorang yang tak punya motor, bisa bahagia, kalau ia menyadari gerakan langkah kaki kemana-mana sejatinya memudahkan ia berolahraga tanpa harus cari waktu khusus.
Bukankah sebagian orang yang punya mobil suka naik KRL karena sekarang bisa naik turun tangga, keluar masuk terowongan?
Bahagia itu ketika diri bisa positif dalam melihat apapun, termasuk apa yang kita miliki.
Jauhkan diri dari gemar melakukan perbandingan. Membandingkan diri dengan orang lain. Sebab semua ada dalam pengaturan Allah.
Lebih jauh, hal utama yang harus kita upayakan untuk bahagia adalah melakukan kebaikan, amal sholeh.
Melakukan tindakan baik untuk orang lain dapat memberi Anda rasa kepuasan dan meningkatkan kebahagiaan Anda.
Syukur
Syukur adalah landasan dari kebahagiaan sejati. Dan, apakah masih sulit kita bersyukur?
Bukankah setiap hari Allah berikan kita kehidupan, nafas, kesehatan, bahkan keimanan dan ke-Islam-an?
Apakah semua itu datang sendiri? Tentu tidak! Semua itu adalah anugerah Allah.
Baca Lagi: Akhlak, Keadilan dan Ekonomi
Maka sering-seringlah melihat hal-hal mendasar dalam hidup ini, sehingga hati kita tidak sempat untuk merasa lemah dan sedih karena kekurangan harta dan kekayaan.
Kalau perlu dari sekarang, perbanyak mengucapkan “Alhamdulillah.”
Ucapkan itu setiap bangun tidur, selesai makan, sampai dari perjalanan dan segala kebaikan yang berhasil kita lakukan.
Makan insha Allah, mudah hati kita bahagia dengan energi syukur. Kita menyayangi pasangan dengan cinta yang lebih. Hidup seakan penuh gairah, dalam ibadah dan berbagai amal kebaikan yang maslahat.*