Sebagian orang merasa lelah menjalani kehidupan ini. Boleh jadi karena ia tidak pernah mau “jeda” dalam kesibukan pekerjaan, tugas organisasi atau apapun namanya. Padahal, kalau ia rehat sejenak, menikmati hari dengan fokus mendengar kejernihan hati nurani, semua beban akan terangkat dengan perspektif baru dalam memandang kehidupan ini.
Rutinitas, pengawasan atasan yang tidak objektif, serta lingkungan yang tak pernah saling peduli, selain memakan energi, juga membuat orang kehilangan arah. Akibatnya, dada menjadi sempit.
Baca Juga: Mengapa Mesti Putus Asa
Mestinya, saat kita mengisi hari, dada kita harus luas, sehingga mau membuka diri untuk pikiran yang lebih lapang dan hidup yang lebih tenang. Hadir produktivitas tinggi dan selalu ada karya seiring berjalannya waktu.
Produktivitas Diri
Lalu bagaimana cara menikmati hari yang baik?
Masing-masing orang punya jalan untuk ditempuh. Saya sendiri menikmati hari dengan dua hal. Yaitu fokus membaca dan menulis.
Weekend biasanya menjadi tempat saya total membaca dan total menulis. Urusan lain, biasanya saya letakkan dalam daftar pekerjaan berikutnya.
Melalui aktivitas membaca dan menulis saya bisa berlari bersama waktu dengan produk pemikiran yang baik.
Kala lelah dan istirahat, bangunnya pun saya juga melanjutkan dua cara saya menikmati hari itu.
Hasilnya membahagiakan. Selalu ada rasa tenang dan puas di dalam dada ini. Kemudian esok, saat harus aktif, dengan jadwal yang telah ada, energi jiwa, raga, pikiran dan rasa telah siap berpadu.
Bahkan kadang saya menambahkan satu aktivitas saat menikmati hari, yakni mendengarkan kajian dengan durasi 1 hingga 2 jam dengan hanya fokus menyimak.
Noise
Sebuah ungkapan menarik pernah saya baca dalam sebuah buku.
“Semakin luas jalan, makin banyaklah bahaya. (Begitupun) Semakin luas ilmu, makin besarlah faedah. Semakin luas hati,makin limpahlah kasih. Maka berdoalah, supaya langkahmu aman.”
Menikmati hari agar kita selalu mampu berpikir komprehensif, bertindak seimbang dan bermanfaat dalam mengisi kehidupan.
Hanya dengan melakukan itu kita akan selamat dari noise kehidupan. Mulai gosip, isu negatif, dan berbagai jenis obrolan dalam pergaulan yang cenderung membuang-buang waktu dan energi.
Baca Lagi: Membaca Penting Membaca Asing
Untuk menjadi baik di hadapan orang kita tidak harus selalu sama dengan mereka yang tak paham visi hidup. Karena kala kita berpikir bagaimana sama dengan orang lain, di sanalah noise kehidupan akan menguasai kesadaran seseorang. Itulah yang melelahkan.*