Home Artikel Nikmati Hidup Jadilah Bermanfaat
Nikmati Hidup Jadilah Bermanfaat

Nikmati Hidup Jadilah Bermanfaat

by Imam Nawawi

Sekarang begitu mudah orang mengalami depresi. Ada banyak faktor, mulai karena beban pekerjaan, keinginan yang tidak tercapai, hingga perasaan negatif yang tidak terkelola dengan baik. Padahal, dalam Islam kita hanya diperintahkan bersyukur, menikmati hidup dan fokus jadi insan bermanfaat.

Depresi artinya orang gagal menikmati hidup. Akibatnya pun tidak ringan, mengancam kesehatan mental bahkan mempengaruhi kesehatan fisik. Namun, karena banyak orang depresi, seakan-akan hal itu adalah lazim.

Baca Juga: Bermanfaat Berbahagia

Pendekatan ilmiah mendorong orang untuk mengenal diri secara holistik, memahami bagaimana kerja neuron dalam diri bekerja, hingga seseorang bisa lepas dari depresi.

Akan tetapi dalam Islam, seseorang cukup berusaha bagaimana pandai bersyukur dan fokus menjadi pribadi bermanfaat.

Media Sosial

Satu cara lepas dari depresi, yang kadang tidak banyak orang sadari adalah menahan diri dari berlebihan bermain media sosial. Lihat secukupnya dan perbanyak interaksi dengan sesama, syukur-syukur banyak membaca buku yang kaya manfaat.

Sebuah catatan merekam bahwa bermain media sosial berlebihan dapat memicu masalah psikologis, bahkan sampai pada tingkat depresi.

Meskipun dalam media sosial kita bisa menemukan konten positif, berlebihan menatap layar handphone tetap tidak mengurangi dampak negatif, termasuk pada kondisi psikologis seseorang.

Dalam Islam kita kenal istilah nikmatilah secukupnya, sewajarnya, jangan berlebihan. Karena berlebihan itu merugikan.

Interaksi

Sejak kecil saya biasa melantunkan pujian atau bahkan mendengar sebuah nasehat, “Wong kan sholeh, kumpulono.”

Baca Lagi: Menjadi Bahagia

Artinya jadilah pribadi yang bisa menikmati hidup dengan teman-teman yang sholeh. Berkumpul bersama mereka dapat menghindari depresi.

Kumpul dalam konteks sekarang tidak lagi sebatas fisik, bisa sambil membersihkan rumah mendengarkan tausiyah dari Gus Baha, Ustadz Adi Hidayat, dan lain sebagainya, yang dapat menggugah antusiasme diri dalam kebaikan dan amal ibadah.

Selanjutnya berusahalah untuk menjadi pribadi bermanfaat. Karena Nabi SAW bersabda, sebaik-baik manusia adalah yang paling bermanfaat bagi sesama.

Artinya kalau ada hal yang harus kita fokuskan dalam hidup adalah bagaimana menjadi pribadi penuh manfaat. Jika punya uang, bersedekahlah.

Kalau punya kecerdasan, beramallah dengan ilmu yang dimiliki. Entah melalui cara mengajar atau pun menulis yang kemudian kita bagikan kepada banyak orang.

Bahkan mungkin memudahkan satu pihak terhubung dengan pihak lain, yang jika itu terjadi, kebaikan semakin luas, panjang dan berkesinambungan.

Pendek kata, apapun profesi kita sehari-hari, jadilah pribadi bermanfaat dan pandai-pandailah menikmati hidup, agar kebahagiaan itu benar-benar nyata dalam kehidupan ini.*

Mas Imam Nawawi

Related Posts

Leave a Comment