Home Artikel Mutu dan Kredibilitas Pemimpin, Bagaimana Kita Hadirkan?
Mutu dan Kredibilitas Pemimpin

Mutu dan Kredibilitas Pemimpin, Bagaimana Kita Hadirkan?

by Mas Imam

“Dalam dunia kita yang rumit, saling tergantung, dan rawan gangguan, hanya sedikit hal yang lebih penting daripada mutu dan kredibilitas pemimpin.”

Itulah ungkapan dari seorang Nelson Mandela (lihat buku Kepemimpinan Muhammad karya John Adair) yang tampaknya penting kita cermati agar mampu lepas dari jurang kekisruhan, kegaduhan, dan ketidakjelasan.

Seorang pemimpin idealnya memang dilihat dan ditimbang berdasarkan mutu dan kredibilitasnya. Sayang, di Indonesia dua timbangan itu tampaknya masih jauh panggang dari api.

Mutu

Dalam kamus bahasa Indonesia, mutu berarti ukuran baik buruk suatu benda, taraf atau derajat kepandaian, kecerdasan dan sebagainya. Bisa juga mutu itu artinya kualitas.

Sedangkan pemimpin adalah orang yang bertugas membimbing, menuntut dan mengarahkan.

Jadi, pemimpin bermutu artinya sosok yang mampu memberikan arah pada kemajuan pembangunan, baik lahir maupun batin.

Baca Juga: Menguatkan Daya Baca

Pemimpin bermutu hanya akan hadir kala sosoknya mampu menampilkan teladan daripada pencitraan.

Pemimpin bermutu bukanlah sosok yang sukanya memerintah dan menilai kinerja bawahan tanpa memberi contoh dan solusi.

Kata Mahatma Gandhi, “Kita harus menjadi sumber perubahan seperti ingin kita lihat.”

Akankah Hadir di 2024?

Pemimpin bermutu itu saja sudah menarik dan sangat dirindukan oleh rakyat negeri ini. Bagaimana kalau selain bermutu juga kredibel?

Pemimpin yang kredibel biasanya memiliki integritas, sehingga ia memiliki trust yang tinggi.

Integritas adalah kejujuran (honesty), ketulusan (sincerity), apa adanya (truthfulness), satu kata dan alasan (keeping one’s word and agreements) dan lain sebagainya.

Menurut Kouzes-Posner, kredibilitas hadir dari tiga dimensi kepemimpinan, yakni kejujuran, kompetensi dan inspirasi.

Jadi, kredibilitas dalam diri seorang pemimpin amat diperlukan. Pemimpin kredibel artinya bisa dipercaya, satu kata dan perbuatan, memiliki knowledge dan kemampuan leadership.

Baca Lagi: Ujian Terberat Pemimpin

Di samping itu, pemimpin juga harus dinamis, antusias, serta memiliki energi untuk menggerakkan dan menginspirasi seluruh pengikutnya.

Nah, apakah mungkin di 2024 pemimpin seperti ulasan kita ini akan datang?

Mari berperan di dalam keahlian kita masing-masing dan semoga Allah berikan kita pemimpin yang demikian.*

Mas Imam Nawawi

Related Posts

Leave a Comment