Musik, tentu banyak yang menyukai. Namun, masih ada pembahasan, apakah musik halal, atau malah haram. Nah, pada kesempatan ini saya meluaskan pandangan Habib Umar tentang musik.
Sahabat bisa menelusurinya juga melalui channel Youtube Nabawi TV dengan judul “Hukum Halal/Haram “MUSIK” di Jawab Habib Umar bin Hafidz, Jakarta 2023.”
Halal atau Haram?
Habib Umar mengatakan tentang musik, “Bahwa pemusik, mereka adalah orang-orang yang bekerja bergelut di dalam Apa yang menjadi cita rasa batin seseorang, sehingga dia memiliki cita rasa memiliki perasaan yang halus untuk mendalami apa yang nyaman di dalam hati manusia, dengan suara-suara tertentu dengan syair-syair dan lantunan tertentu.”
Baca Juga: Menerima, Seni Praktis Menjadi Bahagia
Maka hendaknya pun dia juga memiliki kepekaan akan zikir-zikir tertentu yang membuat hati seseorang menjadi lebih nyaman.
Sebab bermain dengan perasaan, maka dia harus tahu apa yang membuat orang paling nyaman bukan cuma musik saja, zikir pun juga, doa pun juga, ibadah pun juga.
Habib Umar melanjutkan, bahwa ada juga musik-musik itu yang menggunakan alat-alat yang memang haram dalam syariat seperti mezmart, maka itu hukumnya haram.
Ada juga yang menggunakan alat-alat yang halal, boleh dalam sunnahnya Nabi, maka itu hukumnya halal.
Ada juga yang tidak termaktub dalam sunnah tentang kebolehan atau ketidakbolehannya, maka itulah tempat perbedaan pendapat para ulama dan masing-masing dengan pendapatnya kemudian juga lantunan syair yang dia ucapkan syair tersebut.
(Musik) itu membangkitkan perasaan, apabila yang dia bangkitkan adalah hal-hal yang buruk sehingga bangkit keinginan yang lebih buruk ya ataupun juga berisi ucapan-ucapan yang buruk mengajak kepada keburukan maka itu haram.
Tetapi kalau isinya mengajak kepada kebaikan, membangkitkan hal-hal yang baik pada diri seseorang maka itu menjadi hal-hal yang baik pula.
“Jadi tergantung musiknya dan juga tergantung syairnya,” demikian tegas Habib Umar.
Pesan Tersirat
Jawaban Habib Umar ini bagi saya luar biasa sekali.
Beliau tidak menjawab ya, halal dan ya, haram. Akan tetapi beliau dahulukan penjelasan.
Dan, dari penjelasan itu seakan juga memberi pesan tersirat kepada para seniman. Bahwa kalau Anda menggubah syair, silakan hadirkan yang membuat orang nyaman.
Baca Lagi: Memaslahatkan Teknologi AI
Tapi Anda jangan lupakan zikir. Karena tidak ada kenyamanan seindah zikir.
Seakan-akan beliau mengatakan, wahai para seniman, buatlah syair dan musik. Tapi pastikan itu menjadikan siapapun yang mendengar semakin nyaman mengingat Allah.
Itulah musik yang halal, perjuangkanlah dan usahakanlah sekuat tenagamu.*