Seminar Literasi untuk Generasi Berdedikasi Sinergi antara Perkaderan STIS Putri dan BEM STIS Putri telah sukses menggelar seminar literasi di Aula STIS Putri Hidayatullah Balikpapan. Dengan semangat “Membangun Sumber Daya Insani melalui Gerakan Literasi untuk Generasi Berdedikasi,” acara ini memberikan pencerahan mendalam bagi para peserta (31/8/23). Terlebih ternyata menulis itu tinggal kita mulai, berjuang konsisten dan mulai dari yang paling kita sukai untuk menuliskannya.
Seminar literasi kali ini dalam upaya melahirkan generasi literasi terbaik umat, yang menyadari pentingnya dakwah tidak hanya bil lisan, tetapi bagaimana juga aktif dalam dakwah bil Qalam, yakni salah satunya melalui tulisan-tulisan.
Baca Juga: Berpikir Pesan untuk Mahasiswi STIS Hidayatullah Balikpapan
Kegiatan ini mendapat sambutan antusias dari banyak pihak. Terbukti para peserta seminar kali ini tidak hanya diikuti oleh mahasiswi dan dosen saja seperti biasanya, melainkan juga hadir tamu dari ketua MCU Putri beserta jajaran. Plus beberapa anggota tim penulis putri dari unit SMH Putri juga aktif mengikuti kegiatan, yang berlangsung dari pukul 08.00 hingga 11.00 WITA.
Kegiatan berlangsung dengan 3 sesi pemaparan. Secara online datang memberi uraian Ustadz Imam Nawawi.
Kemudian secara offline bersama Ustadz Masykur Suyuti dan Ustadz Abdus Syakur.
Tidak ketinggalan tampil sebagai moderator Ustadz M. Rizky Kurnia Sah.
Kesan Peserta
“Alquran memaknai literasi bukan hanya sekadar anjuran untuk membaca semata. Tetapi juga memerintahkan untuk mempersiapkan segala sesuatu sebelum membaca dan menulis, yakni dengan memasang niat dan menuntut aksi tentunya.”
Begitulah kesimpulan yang diberikan oleh salah satu peserta dalam seminar literasi ini.
Harapan besar dari semua pihak khususnya para narasumber adalah bagaimana literasi bisa menjadi aksi nyata dalam kehidupan dan berpuncak pada Iqra’.
Iqra’ harus bisa menjadi nafas dalam hidup. Demikian penegasan dari ulasan Ustadz Abdus Syakur.
“Kuncinya untuk bisa menulis simpel. Pertama, mulai. Kedua, konsisten, maka akan kita dapatkan pertolongan Allah,” itulah closing statement dari pria yang juga sangat akrab disapa Mas Imam Nawawi.
Lalu Bagaimana Caranya Memulai?
“Tulis apa yang disenangi, tulis apa yang dikuasai kemudian anda akan menulis apa yang dibutuhkan. Dan mulai dari hal-hal sederhana.”
Baca Lagi: Yang Membahagiakan
Itulah rumus menulis dari ustadz Masykur Suyuti Ketika menjawab pertanyaan salah satu peserta.
Menulis itu nama lain dari membaca berulang-ulang. Jadi kalau mau pandai menulis, jangan pernah tidak membaca, meski sebaris dalam sehari.*
Fadhilah Rasyidah_Mahasiswi STIS Hidayatullah Balikpapan