Home Artikel Muhasabah Grup WA
Muhasabah Grup WA

Muhasabah Grup WA

by Imam Nawawi

Biasanya kita mengenal istilah muhasabah diri. Sekarang apakah sudah saatnya kita kembangkan, jadi muhasabah grup WA?

Secara umum Grup WA mengalami beberapa fase yang jamak orang mengerti.

Pekan pertama, grup sangat ramai. Masing-masing inisiator menerangkan apa perlunya grup itu.

Kemudian pekan kedua, grup mulai sepi. Narasi inisiator mulai kalah dengan kesibukan masing-masing anggota grup.

Berikutnya grup mulai diabaikan. Muncul 1 atau dua orang share info, tetapi tak cukup energi untuk memberikan respon. Akhirnya anggota grup ada yang berpikir untuk left dari kumpulan maya itu.

Baca Juga: Teman Seperti Ini Jangan Melemahkanmu

Tetapi ada satu perilaku lagi, jika ada anggota grup tidak nyaman, mereka akan bersepakat membuat grup kecil, biasanya untuk membahas diskusi di grup besarnya.

Mulai Enggan

Sebagian orang mulai enggan atau malah tidak suka dengan grup WA.

Pertama, alasannya bising. Apalagi kalau anggotanya sedang aktif diskusi, pesan bisa tidak ada henti.

Kedua, jika ada yang bertahan di dalam grup, lebih karena rasa tidak enak, apalagi dapat cap sombong. Tapi posisi mereka jadi pasif, silent reader alias jadi tukang menyimak obrolan tanpa mau terlibat.

Filter

Berada di dalam Grup WA menguntungkan jika diskusinya positif dan konstruktif, tidak ghibah dan senang ngejudge orang lain.

Tidak bisa kita jamin bahwa sebuah Grup WA pasti jernih dari gosip dan obrolan yang tidak begitu berguna.

Oleh karena itu, masuk Grup WA bisa seperti memegang pisau bermata dua. Kalau kita lalai, kita akan terseret pada hal negatif.

Akan tetapi, kalau kita mampu melakukan filter informasi dan diskusi, itu juga akan memperkaya wawasan.

Satu hal lagi, semakin seseorang sering melihat layar gawai, ini dalam sebuah riset dikatakan rentan menimbulkan kegelisahan, bahkan sampai tahap munculnya gangguan kesehatan mgrental, seperti cemas dan depresi.

Baca Lagi: Berbahagialah dengan Sahabat dan Saudara

Kuncinya satu, baca, saring dan verifikasi. Grup WA bagaimanapun bisa jadi sarana silaturahmi online. Tetapi kita harus mampu menjadi lebih baik dengan apa pun yang kita genggam.*

Mas Imam Nawawi

 

Related Posts

Leave a Comment