Hari ini kata MPLS mewarnai jagat maya. Lebih dari sekadar definisi dan regulasi yang ada, MPLS penting mampu membangun visi belajar murid.
Masa masuk sekolah sebagai tanda masuk tahun ajaran baru telah berlangsung. MPLS (Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah) pun mulai berlangsung di berbagai sekolah.
Baca Juga: Pentingnya Hadirkan Pendidikan yang Realistis dan Responsif
Dahulu nama awal tahun ajaran baru ini MOS (Masa Orientasi Sekolah). Seiring waktu, tepatnya melalui Permendikbud Nomor 18 Tahun 2016 tentang Pengenalan Lingkungan Sekolah Bagi Siswa Baru, istilah MOS berubah menjadi MPLS.
Secara praktik MPLS mengenalkan murid perihal sarana dan prasarana sekolah, program sekolah, konsep pengenalan diri, pembinaan awal kultur sekolah dan cara belajar.
Menyenangkan
Secara umum MPLS menyajikan kegiatan yang edukatif dan menyenangkan. Umumnya MPLS berisi konten wawasan tentang sekolah, pendidikan karakter dan pengenalan budaya lokal sekolah.
Tentu saja itu agar satu sama lain dari para murid bisa saling mengenal, sehingga tidak canggung, cemas dan merasa gembira dengan teman dan lingkungan baru sekolah.
Satu hal yang juga substansi, MPLS harus bisa menjadi momen untuk meningkatkan motivasi, semangat dan kesungguhan murid dalam belajar. Terlebih ini pengalaman perdana mereka duduk pada jenjang pendidikan lebih tinggi yang baru saja mereka rasakan.
Kenalkan Tokoh Pemikir Bangsa
MPLS tentu sangat bagus kalau juga menjadi kesempatan murid baru mengenal tokoh pemikir bangsa, mulai dari Soekarno, Hatta, KH. Agus Salim, dan berbagai nama pahlawan yang kaya akan gagasan dan berkontribusi besar dalam kelangsungan kemerdekaan Indonesia.
Semakin bagus lagi jika para murid mendapat paparan bagaimana budaya belajar para tokoh pemikir bangsa saat itu, yang tentu saja mereka sekolah dengan kondisi yang tidak senyaman sekarang.
Namun, mengapa mereka yang terdahulu sangat gemar dan komitmen dengan ilmu. Dan, mengapa para sarjana sekarang mudah rapuh dalam memegang komitmen sebagai pemikir, ilmuwan atau pun pejabat yang menanggung hajat hidup orang banyak.
Baca Lagi: Problem Besar Pasca Pendidikan Tinggi
Mengenalkan murid sosok tokoh pemikir bangsa, umat dan negara akan membantu mereka menemukan inspirasi dan tujuan mereka dalam belajar.
Kemudian sampaikan mereka akan tantangan Indonesia ke depan, terutama pada era Indonesia Emas 2045.
Apa saja tantangannya dan siapkah mereka membawa kejayaan Indonesia pada usia kemerdekaan 1 abad. Semua bisa jadi ajang untuk murid lebih baik dan tentu saja punya visi belajar yang memadai. MPLS sayang kalau hanya jadi ajang “hura-hura” belaka.*