Hari ini, 30 Juli 2021 adalah hari persahabatan sedunia. Tentu masing-masing kita tidak bisa lepas dari yang namanya sahabat, sejak kecil bahkan hingga saat ini, saat dewasa.
Ada sahabat yang benar-benar tidak bisa lepas dari ingatan, bahkan ada sahabat yang memberikan jalan kebaikan. Seringkali sahabat itu tak harus satu angkatan, satu kelas, apalagi satu sekolahan atau satu fakultas.
Baca Juga: Ingin Hidup Bahagia?
Saya sendiri memiliki daftar nama-nama sahabat yang mereka jauh lebih senior, bahkan berstatus sebagai guru saya, termasuk yang lebih junior dari saya.
Dalam pengertian sederhana, sahabat adalah orang yang memperlihatkan perilaku yang berbalasan dan reflektif. Ada timbal-balik, dukung-bela, hingga melangkah bersama.
Sahabat Nabi
Berbicara sahabat kita tidak bisa lepas dari sejarah kehidupan Rasulullah SAW.
Bahkan istilah sahabat itu memang hadir di dalam kehidupan beliau SAW, yang seluruh teman, paman, atau pun orang yang baru dikenal dan mendukung dakwah beliau, semua disebut sebagai sahabat.
Para sahabat itu benar-benar hebat, semua memiliki keteguhan iman, etos juang dan loyalitas tinggi terhadap dakwah Islam.
Di antara mereka ada Abu Bakar, Thalhah, Zubair, Utsman bin Affan, Abdurrahman bin Auf dan Sa’ad bin Abi Waqash. Semua rela meninggalkan segala kebesaran dan kedudukan yang mereka miliki di tengah kaumnya demi mendukung dakwah Islam yang diemban oleh Rasulullah SAW.
Secara personal kita bisa lihat Mush’ab bin Umair. Sosok pemuda tampan, cerdas dan cemerlang. Ia hidup dalam keluarga yang bergelimang harta.
Namun, kala ia memantapkan hati dalam dakwah, sosok muda, tampan dan cerdas itu harus rela meninggalkan kehidupan mewahnya.
Suatu hari Mush’ab menjumpai beberapa sahabat lain di dekat Rasulullah SAW. Semua sahabat yang melihat Mush’ab datangmenunduk dan memejamkan mata, sebagian meneteskan air mata.
Mereka haru melihat sahabat Nabi bernama Mush’ab yang kala dalam dakwah ia rela mengenakan jubah usang dan penuh tambalan. Itulah perjuangan dan pengorbanan dalam persahabatan.
Demikianlah secuil profil sahabat Nabi, sahabat-sahabat yang hebat.
Sahabat Digital
Era digital menjadikan banyak orang kini memiliki sahabat digital. Entah itu channel youtube kesayangan, hingga website dan teman di media sosial.
Bahkan kini banyak aplikasi media sosial yang menawarkan didownload agar dapat memiliki sahabat atau teman baru.
Namun, tetap harus waspada, karena tidak sedikit orang yang merugi karena salah dalam memilih sahabat digital. Ada yang ditipu ada yang dirugikan secara lebih jauh.
Oleh karena itu, penting kita kerucutkan, siapa sahabat digital kita. Kalau misalnya diri tipe suka audio visual, pastikan ada satu channel youtube yang memberi wawasan dan peneguhan iman di dalam hati.
Kala diri suka membaca maka temukan teman yang dapat memberikan bacaan yang bermanfaat dalam kehidupan.
Bahkan, sahabat di media sosial pun, harusnya mengantarkan kita semakin cerdas dan produktif. Jika tidak, maka seseorang akan bersahabat dengan cara yang buruk, seperti stalking berjam-jam atau chatting untuk perkara yang tidak membangun apa-apa.
Carilah sahabat yang hebat, yang menjadikan diri kian sadar akan akhirat, kian cinta pada hal-hal bermanfaat dan kian mendorong diri menjadi pribadi yang suka pada kebaikan dan kemaslahatan.
Sahabat Bukan Teman
Kenapa begitu? Karena sahabat bukan sebatas teman.
Kalau teman, kata Bang Haji Rhoma Irama dalam satu lagunya, “Banyak teman di meja makan, teman saat kita jaya. Tetapi di pintu penjara, di sana teman tiada.”
Baca Juga: Hadirlah Sebagai Pemain yang Aktif
Katanya lagi, “Bila teman untuk dunia, itu hanya sementara. Tapi teman dunia akhirat, itu barulah sahabat.”*