Hidup penuh ketidakpastian, orang semua tahu. Lalu bagaimana kalau kita ubah? Bahwa kita penting meyakini kepastian. Absolut akan ada yang bertanya, adakah jalannya? Ada!
Oleh karena itu kita butuh terhadap petunjuk sejati. Dalam ayat ke-34 Surah Luqman Allah telah menegaskan kepastian-kepastian.
Allah Pasti Maha Mengetahui
Pertama, ayat itu menunjukkan kepada kita bahwa hanya Allah yang memiliki pengetahuan. Terutama pengetahuan tentang Kiamat. Pemahaman yang tak satu pun manusia bisa menjangkaunya.
Kiamat ini tidak bisa dicerna oleh rasio manusia, empirisme bahkan filsafat sekalipun. Tapi satu hal yang mutlak, Kiamat akan terjadi. Hanya hati yang beriman yang meyakini hal yang mesti itu.
Dalam kata yang lain, siapa mencintai dunia lalu bertindak bak binatang buas. Maka ia akan menyesali diri kala mendapati hari yang semua tindakan akan dibalas.
Dia yang Menurunkan Hujan dan Apa yang di Dalam Rahim
Kedua, ayat itu menjelaskan bahwa Allah semata yang bisa menurunkan hujan.
Secara gamblang Allah dalam ayat ke-68-69 Surah Al-Waqiah menantang akal manusia.
“Terangkanlah kepadaku tentang air yang kamu minum. Kamukah yang menurunkannya atau Kamikah yang menurunkannya?”
Lebih lanjut Allah menerangkan kepada kita, hanya Allah yang mengetahui apa yang ada dalam rahim.
Manusia Benar-benar Tidak Tahu
Mungkin orang bangga dengan teknologi dan pengetahuan yang terus berkembang. Tapi cek lebih dalam apakah ada manusia yang tahu apa yang akan terjadi besok. Apalagi kalau ditanya kapan manusia akan mati, semua orang tidak ada yang tahu.
“Dan tiada seorangpun yang dapat mengetahui (dengan pasti) apa yang akan diusahakannya besok. Dan tiada seorangpun yang dapat mengetahui di bumi mana dia akan mati.” (QS. Luqman: 34).
Puguh Menuju Allah
Dengan demikian, hidup ini bisa kita pahami dengan jelas, bahwa semua ada dalam pengetahuan Allah.
Kita berteriak kala sakit atau diam saat menderita, Allah Maha Mengetahui. Apalagi saat ada orang tertawa karena mencelakai orang lain, meski ia selamat dari hukum pengadilan tinggi negara, Allah pasti membuat perhitungan.
Jadi, kalau ada yang harus kita pastikan adalah iman dan Islam kita. Kita mesti berjuang untuk puguh, mantap dan niscaya dalam meyakini kekuasaan Allah.
Oleh karena itu jangan lupa, dunia ini ada dalam genggaman Allah. Siapa yang akan menang hanyalah mereka yang tunduk secara mutlak kepada Allah. Bukan mereka yang memastikan kehidupan kepada hal-hal nisbi dan tentu saja tidak definit.
Kalau akal kita cukup bagus berfungsi. Maka kisah Qarun, yang tenggelam bersama seluruh harta bendanya ke dalam bumi. Sudah barang tentu mungkin bagi siapapun membuka hati untuk menangkap cahaya, hidayah dari-Nya.*
