Momen itu terukir indah dalam ingatan. Saat menikmati panorama alam yang memukau, seorang kolega melontarkan pertanyaan yang menggelitik hati, “Usai menikmati keindahan ini, apakah Anda merasa bahagia di setiap detak jantung?”
Saya tersenyum, meresapi makna tersirat di balik pertanyaan tersebut. Dengan lembut, saya menjawab, “Bahagia yang sejati itu bukan hanya karena melihat keindahan alam, tapi karena menyadari bahwa kita selalu bersama Allah.”
Jawaban saya disambut anggukan setuju dari kolega tersebut. “Benar sekali,” ujarnya sambil menunjuk ke arah lehernya, “Allah bahkan lebih dekat dari urat leher kita.”
Baca Juga: Menghidupkan Spirit Pelaku Sejarah
Percakapan singkat itu menyadarkan saya akan hakikat kebahagiaan yang sesungguhnya. Bahagia bukanlah sekadar menikmati kesenangan duniawi, melainkan merasakan kehadiran Allah dalam setiap detak jantung, setiap tarikan napas, dan setiap langkah kaki kita.
Koh Dennis
Sejurus kemudian saya teringat sosok pendakwah yang lain dari yang lain. Ia adalah Koh Dennis Lim.
Wajah yang tampan dan masa lalu yang suram, menjadi pembeda dari “dai” lainnya. Ia merupakan seorang pendakwah muda dengan pengalaman mengelola perjudian.
Tapi yang sangat menarik adalah ungkapannya sendiri bahwa betapa Allah Maha Penyayang. “Sekiranya Allah mau, maka Allah bisa mematikan saya saat menjalani bisnis judi. Tetapi Allah maha Penyayang, saya yang dahulu seperti itu, kini malah didekatkan dengan orang-orang shaleh,” kira-kira begitu ungkapannya yang saya tangkap dalam video short Youtube.
Kesadaran Allah menyayangi Koh Denis menjadikan ia tak pernah surut dalam dakwah. Bahkan saat ada orang yang berkata miring karena masa lalunya yang gelap.
Ketenangan
Nah, ketika kita menyadari bahwa Allah selalu ada di sisi kita, memberikan rahmat dan kasih sayang-Nya, hati kita akan dipenuhi dengan ketenangan dan kedamaian. Rasa syukur pun akan mengalir deras, karena kita tahu bahwa segala nikmat yang kita rasakan adalah anugerah dari-Nya.
Baca Lagi: Indahnya Alquran Kalau Menusuk Hati
Bahagia karena bersama Allah adalah kebahagiaan yang tak lekang oleh waktu.
Ketika kita menghadapi cobaan dan kesulitan, keyakinan akan kehadiran Allah akan memberikan kekuatan dan ketabahan. Kita tahu bahwa Allah tidak akan pernah meninggalkan hamba-Nya yang berserah diri kepada-Nya.
Oleh karena itu, mari kita selalu berusaha mendekatkan diri kepada Allah. Luangkan waktu untuk beribadah, berdoa, dan merenungkan kebesaran-Nya. Niscaya, hati kita akan dipenuhi dengan cahaya ilahi, dan kebahagiaan sejati akan senantiasa menyertai langkah kita.
Ingatlah, kebahagiaan sejati bukanlah tentang apa yang kita miliki, melainkan tentang siapa yang kita miliki dalam hati kita.
Ketika Allah menjadi pusat kehidupan kita, maka kebahagiaan akan menjadi tamu istimewa yang selalu hadir dalam setiap momen kehidupan. Rasanya juga mudah sekali meneteskan air mata, baik kala dzikir, tilawah atau bahkan saat bersholawat kepada Nabi Muhammad SAW.
Semoga kita semua senantiasa berupaya kuat untuk dapat merasakan kebahagiaan karena bersama Allah. Dengan kesadaran itu, keadaan hidup kita, bagaimanapun akan mendatangkan kebahagiaan.*