Home Kajian Utama Meraih Kejayaan dengan Adab
Adab itu kunci kejayaan

Meraih Kejayaan dengan Adab

by Mas Imam

Hari ini ada dua buku yang menemani hariku, disaat kondisi tubuh memang “manja” dan hanya ingin membaca serta menulis. Dua buku itu bicara tentang pentingnya adab, yang bagiku ini bisa menjadi jalan meraih kejayaan dalam kehidupan.

Buku pertama karya Dr. Adian Husaini. Judulnya, ‘Pendidikan Islam Mewujudkan Generasi Gemilang Menuju Negara Adidaya 2045.’

Buku itu mengulas bahwa orangtua wajib menanamkan adab di dalam diri putra dan putrinya. Dan, upaya itu harus dilakukan sejak anak usia dini bahkan harus menjadi mainstream di dalam keluarga.

Satu rekomendasi Ketua Umum DDII itu berbunyi, “Sangatlah baik jika seluruh anggota keluarga secara berkala memiliki kesempatan untuk berkumpul dan mendiskusikan masalah pendidikan bagi semua.”

Pandemi, saat dimana banyak keluarga harus menahan diri dari keluar yang tidak perlu menjadi momentum indah untuk mengamalkan rekomendasi ini, detik ini dan sesegera mungkin.

Baca Juga: Mulai dari Hati Membangun Negeri

Karena adab bukan semata soal kognitif, sebelum masuk ke bahasan Reformasi Usia Pendidikan kolumnis catatan akhir pekan hidayatullah.com itu memberikan peringatan penting.

“Untuk menanamkan adab tidak berarti orangtua harus pintar. Aspek kesungguhan, keikhlasan dan kesabaran lebih diperlukan.

Meskipun begitu bagaimana pun juga, orangtua tetap wajib mencari ilmu terus-menerus agar mampu menjalankan fungsinya dengan baik, agar hak-hak anaknya terpenuhi, sehingga mereka tidak menuntut orangtuanya di Akhirat kelak.”

Teman Beradab

Buku kedua adalah karya Imam Al-Mawardi yang judulnya ‘Adabud Dunya wad Din.’ Saya letakkan ini di nomer dua lebih karena kepentingan bahasan dalam naskah ini, juga agar secara psikologis pembaca seperti orang mau olahraga, ada pemanasan terlebih dahulu.

Sebagai orangtua kita harus selalu menuntut ilmu

Sebagai orangtua kita harus selalu menuntut ilmu

Tentu Imam Al-Mawardi sangat layak dikedepankan, sebab beliau ulama yang muktabar dan penuh dengan karya yang hingga hari ini masih menjadi rujukan banyak pihak.

Imam Al-Mawardi menulis dua karya besar, yakni, Al-Ahkam Al-Sultaniah serta Qanun Al-Wazarah. Keduanya telah diterjemahkan ke dalam berbagai bahasa.

Itulah yang membuat Al-Mawardi masyhur di seantero dunia hingga abad ini. Ia juga diyakini sebagai seorang penulis Doctrine of Necessity dalam ilmu politik. Al-Mawardi telah meletakkan prinsip-prinsip yang jelas tentang pemilihan khalifah dan kualitas pemilihnya.

Nah, kembali ke tema, setelah berupaya menjadi insan beradab, kita harus berupaya menemukan teman yang memiliki adab.

Dinukil oleh Imam Al-Mawardi bahwa seorang ahli hikmah berkata, “Pilihlah teman (saudara) yang mempunyai agama, nasab, pendapat, dan adab, karena dia adalah pertolongan ketika engkau membutuhkan, bantuan ketika engkau mengalami musibah, kesenangan ketika engkau kesepian, dan hiasan ketika sehat.”

Jadi, memilih teman hendaknya bukan karena semata alasan-alasan artifisial, tetapi juga harus lebih mengakar, bagaimana sisi adabnya. Kalau pun ini tidak sempurna pada diri teman yang kita temui, di sini kesempatan untuk sama-sama saling menguatkan.

Hindari sikap selalu ingin menegur teman atau saudara. Basyar bin Burd bersyair, “Jika engkau menegur temanmu (saudaramu) dalam segala urusannya, maka kau tidak akan bertemu dengan orang yang tidak kau tegur.”

Gerbang Perbaikan

Kajian ini mungkin sepintas hanya untuk kalangan pribadi dan keluarga. Tapi yakinlah, kalau 50% pribadi dan keluarga Muslim di Indonesia mengerti pentingnya adab ini, maka 2045 boleh jadi menjadi kenyataan, saat itu Indonesia akan menjadi negara adidaya.

Baca Juga: Nikmatnya Membaca Alquran

Kalau dalam yel-yel pertemuan Pemuda Hidayatullah, seringkali menjadi pemecah suasana dan tentu ini berangkat dari sebuah niat dan tekad. Kala seseorang menyerukan, “Pemuda Hidayatullah 2045” semua akan menyambung dengan semangat dan penuh konsentrasi, “Memimpin Indonesia.”

Artinya, kebaikan-kebaikan bangsa Indonesia ke depan, sangat ditentukan oleh adab-adab manusianya. Semakin beradab bangsa ini, kepada Allah, kepada sesama, kepada alam, maka semakin terbuka gerbang perbaikan untuk mewujudkan kejayaan. Apakah kalian masih ragu?

Mas Imam Nawawi_Ketua Umum Pemuda Hidayatullah

Related Posts

Leave a Comment