Siapa sekarang yang tak akrab dengan kata “menyala”. Kata itu seperti sumber energi untuk orang terus berpikir dan bertindak positif, berdayaguna, penuh manfaat dalam kehidupan.
Menyala, dalam berbagai makna, adalah sebuah tindakan yang menginspirasi. Ini bukan sekadar berada dalam kenyamanan idealitas kata dan cerita semata, tetapi bergerak aktif melakukan sesuatu yang memberikan energi dan makna dalam kehidupan kita.
Seperti sinar mentari yang konsisten menerangi bumi, meski kadang manusia mengeluhkannya atau bumi seolah tak peduli, kita pun bisa belajar untuk tetap berdayaguna dan memberikan manfaat bagi lingkungan sekitar kita.
Menyala Seperti Matahari
Sinar matahari adalah simbol konsistensi. Setiap hari, tanpa henti, matahari menyinari bumi, memberikan kehidupan dan energi yang dibutuhkan oleh semua makhluk hidup.
Baca Juga: Serakah Vs Sedekah
Meskipun kita sering kali menerima sinar matahari begitu saja, atau bahkan mengeluh ketika hari terasa terlalu panas, matahari tidak pernah berhenti menjalankan tugasnya.
Kita bisa mengambil pelajaran berharga dari matahari tentang pentingnya konsistensi dan ketekunan dalam menjalani hidup.
Dalam konteks ini, menyala berarti kita harus terus berusaha untuk berkontribusi dan memberikan yang terbaik dalam setiap aspek kehidupan kita, terlepas dari tantangan dan rintangan yang mungkin kita hadapi.
Konsistensi dalam upaya kita untuk menjadi lebih baik dan bermanfaat bagi orang lain adalah kunci untuk mencapai kehidupan yang bermakna dan penuh kepuasan.
Konsistensi dalam iman artinya kita tidak mengisi kehidupan sampai bertemu ajal melainkan dalam kondisi berserah diri kepada Allah (Islam).
Menyala Seperti Api
Api memiliki kekuatan untuk membakar dan mengubah segala sesuatu yang padat menjadi abu.
Proses ini menggambarkan transformasi, di mana sesuatu yang sebelumnya tampak tak berguna atau usang dapat diubah menjadi sesuatu yang baru dan berbeda.
Dalam kehidupan kita, menyala seperti api berarti kita harus berani menghadapi dan mengubah keburukan dalam diri kita.
Pikiran kita bisa rusak karena kurang nutrisi literasi. Ketika kita tidak cukup membaca atau belajar, pikiran kita menjadi sempit dan mudah terjebak dalam pola pikir negatif.
Literasi, dalam bentuk membaca buku, artikel, atau bahkan berdiskusi dengan orang lain, memberikan kita wawasan baru dan memperkaya cara pandang kita terhadap dunia.
Selain itu, hati kita juga bisa menjadi busuk karena penyakit seperti iri hati, dengki, dan perasaan negatif lainnya.
Menyala dalam konteks ini berarti kita harus berupaya untuk membersihkan hati kita dari perasaan negatif tersebut. Ini bisa dilakukan dengan cara introspeksi diri, memaafkan kesalahan orang lain, dan berusaha untuk selalu berpikir positif.
Bahkan Islam menyediakan Ramadhan sebagai momentum jiwa manusia dapat membakar dosa-dosanya dengan berbagai amal sholeh dan kebaikan.
Menjadi Pribadi yang Menyala
Menyala bukan hanya tentang memberikan energi bagi diri sendiri, tetapi juga tentang memberikan cahaya bagi orang lain.
Baca Lagi: Menghidupkan Spirit Pelaku Sejarah
Kita semua memiliki potensi untuk menjadi sumber inspirasi dan motivasi bagi orang-orang di sekitar kita.
Ketika kita berusaha untuk menjadi pribadi yang konsisten, penuh semangat, dan selalu berupaya untuk bertransformasi menjadi lebih baik, kita akan memberikan dampak positif yang besar bagi lingkungan kita.
Bergerak dan bertindak adalah cara terbaik untuk menyala.
Daripada berdiam diri dan bermimpi tanpa tindakan, kita harus berani keluar dari zona negatif dan melakukan sesuatu yang bermanfaat.
Ini bisa berupa hal-hal kecil seperti membantu tetangga, terlibat dalam kegiatan sosial, atau bahkan hanya dengan memberikan senyum dan kebaikan kepada orang lain.
Terus Menyala
Akhirnya, menyala adalah tentang menjadi pribadi yang tidak hanya hidup untuk diri sendiri, tetapi juga untuk memberikan manfaat bagi orang lain.
Dengan terus berusaha untuk berkontribusi, mengubah diri menjadi lebih baik, dan menyebarkan energi positif, kita akan menjadi sinar bagi dunia sekitar kita.
Mari kita semua belajar untuk menyala. Kita berupaya memberikan yang terbaik dalam hidup ini. Selanjutnya bersemangat menjadi sumber cahaya yang tak pernah padam bagi kehidupan ini.
Dengan demikian, kita tidak hanya menjalani hidup, tetapi juga memberikan makna dan kebahagiaan bagi diri kita sendiri dan orang lain.*