Menulis, masihkah menarik? Yang pasti menulis itu menantang, tetapi itulah jalan baik untuk terinspirasi dan menginspirasi.
Jadi begini, sebelum Agustus 2024 berakhir, kolega saya dari STIS Hidayatullah mengirimkan report kegiatan pelatihan menulis dalam agenda Webinar Madrasah Jurnalistik Mushida. Saya baru memiliki kesempatan sekarang untuk melihat-lihat dan mengkonversinya menjadi artikel.
Dalam era digital yang serba cepat ini, suara kita seringkali terabaikan.
Namun, ada satu alat yang mampu memperkuat suara kita dan mengubah dunia, yaitu pena. Melalui tulisan, kita dapat menyampaikan ide, menginspirasi orang lain, dan bahkan memicu perubahan sosial.
Webinar Madrasah Jurnalistik yang baru-baru ini diselenggarakan oleh PP Muslimat Hidayatullah telah membuktikan bahwa pena di tangan muslimah adalah senjata yang sangat ampuh.
Even itu menjadi yang ke-3 dilaksanakan oleh PP Muslimat Hidayatullah. “Suara dan Pena Muslimah, Inspirasi Perubahan” adalah tema yang membingkai pertemuan tersebut.
Poin Penting
Beberapa poin menarik dapat saya tangkap.
Pertama, perihal pentingnya menulis. Menulis penting karena itu merupakan sarana untuk berkontribusi dan memberikan dampak positif bagi masyarakat.
Kedua, perkuat motivasi menulis. Dr. Dian Yasmin Fajri, salah satu pemateri, memberikan motivasi yang kuat kepada para peserta dengan mengutip perkataan Imam Al-Ghazali. Bahwa kalau bukan anak ulama besar, bukan pula anak seorang raja, maka menulislah.
Ia menekankan bahwa menulis adalah cara yang efektif untuk menyampaikan pesan dan ide, terutama bagi mereka yang tidak memiliki latar belakang keluarga yang istimewa.
Baca Juga: Zakat Pilar Kebaikan
Ketiga, biasakanlah menulis. Langkah praktis untuk membiasakan diri menulis sangat sederhana. Yakni rutinlah membaca dan mengadakan diskusi buku.
Keempat, milikilah tujuan mulia dalam menulis. Menulis itu akan cepat berhenti, terasa lelah dan seperti tak berguna kalau tujuannya pendek. Perlu tujuan mulia, bahwa menulis adalah kesempatan berbagi ilmu dan memperbaiki kondisi umat, bukan semata-mata untuk mencari keuntungan materi atau popularitas.
Menantang
Menulis zaman sekarang sangat menantang. Karena kondisinya relatif sama dengan masa dahulu, saat orang belum banyak bisa membaca.
Bedanya sekarang sarana bacaan banyak, tapi minatnya kurang. Dahulu fasilitas untuk dapat bahan bacaan yang sulit. Dan, sebagai orang yang punya misi dakwah, maka menulis tentu saja sangat menantang.
Jadi, tunggu apa lagi? Mari kita raih pena dan mulai menulis. Dengan menulis, kita tidak hanya menyalurkan kreativitas, tetapi juga berkontribusi dalam membangun masyarakat yang lebih baik. Ingatlah, setiap kata yang kita tulis memiliki kekuatan untuk menginspirasi dan mengubah dunia.*