Home Kajian Utama Menjauh dari Gaduh
Menjauh dari Gaduh

Menjauh dari Gaduh

by Mas Imam

Tahun 2020 akan segera berakhir, tetapi ada pertanyaan penting diutarakan, apa yang akan kita akhiri di tahun ini dan dihadirkan di tahun 2021?

Kebanyakan orang hanya terfokus pada pergantian tahunnya, pestanya, kumpul-kumpulnya. Sekalipun boleh jadi banyak yang memilih untuk tidak melakukannya di masa pandemi ini.

Langkah yang amat penting dipikirkan dan dijalankan sebenarnya adalah bagaimana diri ini menjauh dari gaduh.

Makna Gaduh

Gaduh dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia berarti rusuh dan gempar karena perkelahian, percekcokan dan sebagainya. Sinonimnya adalah ribut dan huru-hara.

Pertanyaannya apakah negeri ini gaduh? Secara sosial mungkin tidak, tapi dari sisi opini itu bisa dilihat dengan gamblang.

Betapa setiap pihak “bertarung” sedemikian rupa melakukan sesuatu, menyudutkan pihak tertentu, kemudian mengulasnya dengan gaya yang seakan-akan seru namun semu. Ya, semua itu bagi saya hanyalah kegaduhan.

Buktinya sederhana, apakah dalam sehari kita mengkonsumsi berita berkulaitas?

Apakah dalam sehari kita membagikan informasi yang benar, manfaat dan dapat dipertanggungjawabkan?

Atau banyak sekali kita melakukan apapun tanpa pertimbangan di atas?

Pada saat yang sama begitu cepat diri membuat analisa dan kesimpulan yang justru menegangkan kondisi diri sendiri lalu menyebarkannya dan berdampak pada ketakutan yang tidak berdasar.

Baca Juga: Survive di Tengah Wabah

Fokus Kembangkan Diri

Menjauh dair gaduh bukan berarti tidak peduli, tapi jawablah kegaduhan itu dngan fokus mengembangkan diri.

Ini berarti berkaitan erat dengan kesukaan diri yang potensial membawa kebaikan di masa depan, mulai dari hobi membaca, diskusi, berpikir dan konsen belajar membangun kerja tim. Tentu masih banyak lainnya.

Di sini, akan lahir kesadaran untuk fokus pada kekuatan yang dimiliki diri, sehingga tidak terjebak dengan kegaduhan dan keriuhan yang tak pernah berhenti.

Persis seperti orang yang berada di dalam kereta api yang melaju kencang, fokus pada kesadaran diri untuk memulihkan tenaga menjadikan tidur tetap lelap walau dalam keriuhan kereta api.

Fokus kembangkan diri

Fokus kembangkan diri

Ketika seseorang fokus, maka akan banyak energi yang mengalir pada fokus diri, ini akan membantu sekali dalam membentuk persepsi diri terhadap dunia.

Jika fokus pada kesempatan, maka seseorang akan melihat peluang. Fokus pada kesuksesan maka jalan-jalan meraihnya akan tergambar dengan gamblang. Lalu melangkah penuh percaya diri.

Jadi, sangat baik jika di masa dimana kegaduhan terus terjadi, terutama di ruang media massa dan media sosial, kita mengambil langkah konkret, bagaimana memperbaiki diri dan fokus mengembangkan apa yang diperlukan untuk masa depan kehidupan kita.

Baca Juga; Pemimpin yang Dibutuhkan Indonesia

Teladan Nabi Muhammad SAW

Seperti Nabi Muhammad SAW kala kecil, orang ribut untuk saling sikut, beliau tanamkan sikap jujur. Ketika membawa risalah Islam, orang sibuk mengomentari dakwahnya, Nabi terus melakukan dakwah. Bahkan terhadap olokan yang tak berdasar, sama sekali Nabi akhir zaman itu sempat untuk menggubrisnya.

Seakan-akan beliau berkata, “Silakan saja Anda gaduh, tapi jangan ajak saya. Karena bagi saya dunia ini kesempatan untuk hidup yang bermanfaat dunia dan akhirat.*

Mas Imam Nawawi Penulis Buku Sabar
Bogor, 16 Jumadil Awwal 1442 H

Related Posts

Leave a Comment