Menjadi pemenang apalagi setiap hari hanya akan jadi fokus orang yang paham tentang hakikat kehidupan ini, yakni menjawab tantangan dengan iman dan amal sholeh (karya).
Mengapa ada orang dalam hidupnya galau, kalut dan cenderung mudah negatif thinking?
Tidak lain karena ia kalah dalam menempatkan iman, rasio dan perasaan pada posisi yang tepat.
Sebagian orang menjadi kalah karena ia selalu memilih diam dan menyerah pada keadaan. Merasa sudah tidak perlu lagi berjuang apalagi berkorban, sehingga ia mati sebelum ajal tiba.
Baca Juga: Jadilah Pemenang Sejati
Kata bijak menyebutkan, “Banyak orang ingin meraih kemenangan, tetapi enggan untuk menerima tantangan dalam kehidupan.”
Jawab Tantangan
Sekarang, ketika diir ingin bahagia, apa kendalanya, apa tantangannya.
Itulah yang mesti menjadi fokus dan perhatian utama untuk bisa menjawabnya. Bukan mengeluh kemana-mana.
Ketika diri ingin menjadi seorang penulis, katakan begitu. Yang jadi fokus dan perhatiannya bukan kelemahan dan ketidakmampuannya.
Tetapi tahapan mana yang harus ia latih sampai benar-benar menguasainya.
Sebagai contoh, pertama bangun kecintaan membaca. Kedua, bangun kebiasaan menulis. Pada tahap menuntaskan ini, jangan berpikir tentang apakah tulisan bagus atau belum. Fokusnya satu, membaca dan menulis.
Karakter Baru
Tantangan juga muncul kala diri ingin mengubah karakter, dari negatif menjadi positif.
Taruhlah seorang ibu rumah tangga, ia ingin menjadi pribadi yang lebih sabar dan tidak terkalahkan oleh dorongan nafsu yang selalu ingin merespon ketidaksesuaian yang dihadapi dengan emosi.
Maka pertama, ia harus membaca betapa marah itu merugikan.
Kedua, ia harus mengerti dengan sepenuh hati, bahwa kunci masuk surga itu adalah tidak melampiaskan amarah.
Ketiga, ia harus jujur dan terbuka melakukan pengamatan, bahwa marah yang selama ini ia lakukan, tak mampu mengubah keadaan diri apalagi orang lain, walau pun itu anaknya sendiri.
Ketika tahap itu berhasil, barulah masuk tahap berikutnya, mengamalkan pemahaman atau ilmu dalam kenyataan. Pilih sabar, pilih ikhlas, dan berjuanglah untuk tidak terbakar api amarah.
Pemenang
Allah Ta’ala dalam Alquran selalu menggunakan kata menang atau beruntung setelah seseorang itu memilih mempertahankan iman dalam hatinya.
Baca Lagi: Rumusan Aksi Pemenangan
“Allah menjanjikan kepada orang-orang mukmin, lelaki dan perempuan, (akan mendapat) surga yang dibawahnya mengalir sungai-sungai, kekal mereka di dalamnya, dan (mendapat) tempat-tempat yang bagus di surga ‘Adn. Dan keridhaan Allah adalah lebih besar; itu adalah kemenangan yang besar.” (QS. At-Taubah [9]: 72).
Dengan demikian, target insan yang beriman ialah bagaimana menjadi pemenang dalam setiap harinya untuk mendapat ridha Allah Ta’ala.*