Home Artikel Menjadi Kuat dengan Rumus Sederhana
Coba kita pikirkan, apa yang paling mendasar dalam Islam yang harus kita miliki?

Menjadi Kuat dengan Rumus Sederhana

by Imam Nawawi

Pernahkah kita bertanya-tanya, bagaimana caranya menjadi orang yang kuat? Bukan kuat dalam arti fisik atau jago berkelahi, tapi kuat seperti yang Allah kehendaki. Ternyata, caranya cukup sederhana dan sudah ada rumusnya dalam Islam.

Coba kita pikirkan, apa yang paling mendasar dalam Islam yang harus kita miliki? Pertama, ilmu. Kedua, iman. Ketiga, amal. Pertanyaannya, seberapa kuat kita dalam tiga aspek itu?

Mari kita lihat kisah-kisah inspiratif dari sejarah Islam. Ada Khalid bin Walid, panglima yang tak pernah mundur dari medan perang dan sangat mencintai jihad. Lalu, Imam Syafi’i yang konon pernah membaca satu kitab hingga 40 kali! Bayangkan, sedangkan kita seringkali baru baca sekali sudah menyerah dan bilang, “Saya nggak paham.”

Ada juga Umar bin Khattab, pemimpin dengan kinerja luar biasa. Suatu hari, seekor unta zakat lepas dari ikatan. Tanpa ragu, Umar mencarinya sendiri. Ketika pembantunya menawarkan bantuan, Umar berkata, “Apakah kamu sanggup memikul dosaku di akhirat nanti?” Betapa tingginya tanggung jawab beliau.

Dari kisah-kisah itu, kita bisa belajar bahwa kekuatan ilmu, iman, dan amal seharusnya menghasilkan tiga hal dalam diri kita: karya, karakter kinerja, dan kecerdasan.

Jadi, jika ingin mengukur seberapa kuat diri kita, perhatikanlah apakah kita sudah menghasilkan karya, memiliki etos kerja yang baik, dan terus mengasah kecerdasan.

Strategi

Lalu, bagaimana jika kita merasa kekuatan dalam diri masih lemah? Tenang, ada strategi sederhana yang bisa kita terapkan, dan semuanya sudah diajarkan dalam Islam.

Pertama, tekun membaca. Mustahil kita bisa menambah kecerdasan tanpa memberi nutrisi pada otak. Bacalah apa saja yang bermanfaat, mulai dari buku, artikel, hingga ilmu-ilmu baru. Membaca membuka jendela dunia dan memperluas wawasan kita.

Baca Juga: Pemuda dengan Mental Kuat

Kedua, berlatih menulis. Sejarah membuktikan, banyak tokoh hebat Indonesia adalah penulis ulung. Bung Karno tak hanya pandai berorasi, tapi juga menulis. Bung Hatta sangat konsisten menulis. Muhammad Natsir bahkan menulis untuk berdebat dan menyampaikan gagasannya. Menulis membantu kita mengekspresikan ide dan melatih pola pikir.

Ketiga, latihan merenung. Saat merasa hidup tak lagi bernilai, berhentilah sejenak dan renungkan. Dari mana perasaan itu muncul? Ingatlah bahwa Allah menciptakan manusia dalam sebaik-baik bentuk. Apakah pantas kita merasa hidup ini tak berguna? Dengan merenung, kita bisa menemukan kembali makna dan tujuan hidup.

Latih

Memang, menerapkan strategi ini mungkin tak mudah pada awalnya. Namun, seiring waktu, kita akan merasakan perubahan positif dalam diri. Kekuatan itu akan tumbuh perlahan tapi pasti. Yang penting, jangan pernah menyerah dan teruslah berusaha.

Jadi, siapkah kamu mencoba? Mulailah dari hal kecil. Baca satu halaman buku hari ini, tulis apa yang kamu pikirkan, dan luangkan waktu untuk merenung. Siapa tahu, langkah sederhana ini bisa menjadi awal dari perubahan besar dalam hidupmu.

Ingat, menjadi kuat bukan tentang seberapa besar ototmu, tapi seberapa kokoh iman, ilmu, dan amalmu. Dengan rumus sederhana ini, semoga kita semua bisa menjadi pribadi yang lebih baik dan kuat di mata Allah.

Mas Imam Nawawi

Related Posts

Leave a Comment