Home Opini Meningkatnya Kesadaran Politik Masyarakat, Tanda Indonesia Masuk Era Baru?
Meningkatnya Kesadaran Politik Masyarakat, Tanda Indonesia Masuk Era Baru?

Meningkatnya Kesadaran Politik Masyarakat, Tanda Indonesia Masuk Era Baru?

by Imam Nawawi

Kesadaran politik masyarakat merupakan salah satu indikator utama dari kesehatan demokrasi suatu negara. Di Indonesia, gelombang kesadaran politik sedang mengalami peningkatan yang signifikan. Saya bertanya dalam hati, apakah ini tanda Indonesia memasuki era baru?

Mungkin saja, terutama jika kita memperhatikan antusiasme warga dalam mengamati data perolehan suara calon presiden dan calon wakil presiden dari masing-masing Tempat Pemungutan Suara (TPS) saat pemilihan umum.

Seperti kata Socrates, politik adalah dimensi terpenting dalam kehidupan karena memengaruhi lingkungan dan kehidupan manusia. Kini sepertinya nyaris semua rakyat memahami definisi politik yang seperti itu.

Indikasinya jelas. Media sosial, seperti grup WA itu sudah seperti siaran TV 24 jam, tak pernah sepi diskusi dengan saling lempar data C1 Plano.

Semakin semarak kala kita melirik media sosial. Media sosial turut menjadi wadah yang ramai dengan kegiatan membandingkan data antara situs resmi Komisi Pemilihan Umum (KPU) dengan data perolehan suara manual yang tercantum dalam Formulir Model C1.

Baca Juga: Dekat Pemilihan Rakyat Seakan Teman

Perbedaan-perbedaan ini menjadi perbincangan hangat di ranah daring. Tentu ini (boleh jadi) mencerminkan tingginya minat masyarakat terhadap proses politik dan pemilu.

Ingin Bersih dan Jujur

Fenomena ini tidak bisa diabaikan begitu saja. Kebangkitan kesadaran politik masyarakat menandakan bahwa publik sudah mulai aktif terlibat dalam penyelenggaraan pemilu yang bersih dan jujur.

Masyarakat bukan lagi hanya menjadi penonton pasif, melainkan berperan sebagai pengawas yang kritis terhadap integritas proses demokratis.

Kesadaran politik yang meningkat membawa dampak positif dalam berbagai aspek.

Pertama-tama, hal ini menciptakan tekanan moral bagi para pemangku kepentingan, terutama penyelenggara pemilu, untuk menjaga transparansi dan akuntabilitas.

Ketika masyarakat begitu peka terhadap setiap kemungkinan kecurangan atau ketidakberesan, peluang untuk praktik-praktik yang merugikan demokrasi dapat diminimalisir.

Selain itu, partisipasi politik yang matang dari masyarakat akan memberikan pemahaman yang lebih baik tentang hak-hak dan kewajiban sebagai warga negara.

Masyarakat yang teredukasi secara politik cenderung lebih berpikiran kritis dan tidak mudah terpengaruh oleh propaganda atau retorika yang sempit.

Mereka lebih mampu mengevaluasi kinerja para calon pemimpin dan membuat keputusan berdasarkan informasi yang akurat dan seimbang.

Dalam konteks pemilihan umum, kesadaran politik yang tinggi juga berpotensi mengurangi tingkat politisasi dan polarisasi yang merugikan.

Saat masyarakat memiliki pemahaman yang lebih baik tentang isu-isu politik dan platform yang ditawarkan oleh berbagai partai, mereka cenderung memilih berdasarkan substansi program dan visi-misi, bukan hanya karena alasan afiliasi politik atau emosional.

Kawal

Tentu saja, perjalanan menuju tingkat kesadaran politik yang ideal tidaklah mudah.

Baca Lagi: Lima Godaan Dunia Menurut Imam Ghazali

Masih banyak tantangan yang perlu dihadapi, mulai dari ketidaksetaraan akses informasi, hingga upaya-upaya untuk memanipulasi opini publik melalui media massa dan platform digital.

Namun demikian, momentum meningkatnya kesadaran politik yang sedang kita alami saat ini merupakan langkah awal yang positif dalam membangun fondasi demokrasi yang kuat dan inklusif.

Sebagai sebuah bangsa, kita perlu menghargai dan mendorong setiap inisiatif yang bertujuan untuk meningkatkan kesadaran politik masyarakat.

Pendidikan politik yang holistik dan inklusif harus menjadi prioritas bagi pemerintah dan lembaga pendidikan. Demikian pula, perlindungan terhadap kebebasan berpendapat dan akses terhadap informasi yang benar harus dijamin sebagai hak dasar setiap warga negara.

Kita berharap, tekad dan komitmen yang kuat masyarakat semakin solid, sehingga dapat tercipta suasana politik yang lebih sehat, transparan, dan demokratis.

Sebab, pada akhirnya, kekuatan sejati demokrasi terletak pada partisipasi aktif dan sadar dari seluruh elemen masyarakat. Kalau rakyat semua berbicara dengan data dan bukti kecurangan, kekuatan mana yang bisa menghadapi gelombang besar itu?*

Mas Imam Nawawi

 

Related Posts

Leave a Comment