Home Kajian Utama Menikah Tak Perlu Wah
Menikah Tak Perlu Wah

Menikah Tak Perlu Wah

by Imam Nawawi

Mentari belum menampakkan sinarnya. Namun Masjid Arriyadh telah menampilkan wajah-wajah cerah. Wajah enam mempelai pengantin pria yang siap menikah. Ya, menikah memang tak perlu wah.

Hal itu semakin mendapat penguatan kala Ustadz Zainuddin Musaddad naik mimbar dan memberikan taushiyah pernikahan.

Betapa banyak pernikahan yang indah dan mewah, diiringi musik dan lampu kerlap-kerlip. Tuan rumah bangga karena banyaknya undangan yang hadir.

Baca Juga: Bismillah Menikah

Sementara setiap yang datang berdecak kagum karena kemewahan pernikahan yang berlangsung. Namun apalah arti itu semua jika ternyata sepi dari doa?

Menikah bagi santri Hidayatullah memang bukan soal penyelenggaraan resepsi, tetapi bagaimana generasi dapat menjalankan syariat Allah, yaitu menikah itu sendiri.

Syariah Nikah itu Indah

Menikah adalah syariah. Dan, setiap syariah selalu indah. TIdak sulit apalagi bikin susah, termasuk urusan menikah.

Namun masyarakat sebagian menganggap bahwa nikah butuh banyak uang, harus pakai resepsi mewah, sewa gaun bagus, sewa tukang rias kelas atas, mas kawin harus cincin emas dan sebagainya.

Belum lagi soal jumlah undangan, suguhan yang enak-enak. Hal itulah yang membuat banyak generasi muda utamanya lelaki berpikir 100 kali untuk menikah. Apalagi yang memang bukan keturunan sultan.

Padahal kalau niat menikah dengan tuntunan syariah, maka sungguh menikah itu mudah dan indah. Terlebih syariah tak mengharuskan pasangan menggunakan gaun mahal.

Rasulullah Menikahkan Seseorang dengan Mudah

Hal ini memang menjadi satu praktik dan teladan pernikahan pada masa Nabi Muhammad SAW. Sbeagaimana hadits riwayat Imam Bukhari.

“Telah menceritakan kepada kami Qutaibah bin Sa’id telah menceritakan kepada kami Ya’qub bin Abdurrahman dari Abu Hazim dari Sahl bin Sa’d bahwasanya, ada seorang wanita mendatangi Rasulullah SAW dan berkata: Wahai Rasulullah, aku datang untuk menyerahkan diriku padamu.

Lalu Rasulullah SAW pun memandangi wanita dari atas hingga ke bawah, lalu beliau menunduk. Ketika wanita itu melihat bahwa Nabi belum memberikan keputusan akan dirinya, ia pun duduk.

Tiba-tiba seorang pria dari sahabat Nabi berdiri dan berkata: Wahai Rasulullah, jika anda tidak berhasrat dengannya, maka nikahkanlah aku dengannya.

Lalu Rasulullah pun bertanya: Apakah kamu punya sesuatu (untuk dijadikan sebagai mahar)? Laki-laki itu menjawab: Tidak, demi Allah wahai Rasulullah.

Kemudian Rasulullah bersabda: Kembalilah kepada keluargamu dan lihatlah apakah ada sesuatu? Laki-laki itu pun pergi dan kembali lagi seraya mengatakan: Tidak, demi Allah wahai Rasulullah, aku tidak mendapatkan apa-apa?

Rasulullah SAW bersabda: Lihatlah kembali, meskipun yang ada hanyalah cincin besi.

Laki-laki itu pergi lagi, kemudian kembali dan berkata: Tidak, demi Allah wahai Rasulullah, meskipun cincin emas aku tak punya, tetapi yang ada hanyalah kainku ini.

Sahl berkata, tidaklah kain yang ia punyai itu kecuali hanya setengahnya.
Maka Rasulullah SAW pun bertanya: Apa yang dapat kamu lakukan dengan kainmu itu?

Bila kamu mengenakannya, maka ia tidak akan memperoleh apa-apa dan bila ia memakainya, maka kamu juga tak memperoleh apa-apa.

Menikah dengan Hafalan Alquran

Lalu laki-laki itu pun duduk agak lama dan kemudian beranjak. Rasulullah SAW melihatnya dan beliau pun langsung menyuruh seseorang untuk memanggilkannya.
Ia pun dipanggil.

Ketika datang, Rasulullah bertanya: Apakah kamu punya hafalan Alquran? Pria itu menjawab: Ya, aku hafal surat ini dan ini. Ia sambil menghitungnya.

Rasulullah bertanya lagi, Apakah kamu benar-benar menghafalnya? Ia menjawab: Ya.

Baca Lagi: Nikah itu Rasional

Akhirnya Rasulullah SAW bersabda: Kalau begitu, pergilah. Sesungguhnya kau telah kunikahkan dengannya dengan mahar apa yang telah kamu hafal dari Alquran.”

Jadi, Islam itu indah, murah dan mudah. Maka nikah seperti yang dilakukan 6 pasang pengantin hari ini di Masjid Ar-RIyadh harus menjadi pelajaran penting bersama seluruh keluarga Muslim Indonesia dan dunia.*

Mas Imam Nawawi

Related Posts

Leave a Comment