Malam ini (23/9) saya mendapat kesempatan sharing dengan kawan-kawan Pemuda Hidayatullah Kepulauan Riau, bicara tentang literasi dan lahirnya syahadat. Di dalam sesi diskusi ada yang bertanya bagaimana menguatkan daya baca.
Daya dalam bahasa Inggris disebut “power” artinya kekuatan.
Daya bisa dimaknai perpindahan energi atau kecepatan dalam melakukan suatu usaha.
Dalam fisika, daya adalah besar usaha yang dilakukan persatuan waktu.
Baca Juga: Nikmatnya Membaca Alquran
Dalam bahasa Indoneisa, daya baca berarti kemampuan membaca, mulai dari memahami, merefleksikan hingga mengaktualisasikan.
Problem Bangsa
Membaca di negeri ini masih menjadi problem yang belum teratasi dengan baik. Survey Internasional Associations for Education of Educational (IEA) pada 1992 menyebutkan bahwa kemampuan membaca peserta didik Sekolah Dasar kelas IV di Indonesia berada di urutan ke-29 dari 30 negara di dunia.
Sementara itu, survei yang dilakukan Program for International Student Assessment (PISA) di tahun 2019,, tingkat literasi masyarakat Indonesia berada di nomer 62 dari 70 negara di dunia. Indonesia masuk 10 besar negara paling rendah literasinya.
Artinya selama 27 tahun, problem membaca atau literasi belum teratasi di negeri ini sekalipun telah hadir reformasi dengan pergantian presiden yang berulang kali.
Kita Biarkan?
Jika situasi ini dibiarkan, maka kasus-kasus yang menempatkan rasio publik di bawah nalar tidak sehat akan terus terjadi, teruama di era digtial, dimana agora ada dimana-mana.
Kemudian, bagaimana kita punya mimpi masa depan bangsa lebih baik, jika sisi literasi, minat dan daya baca bangsa ini tidak diperbaiki.
China bisa besar seperti sekarang karena mereka punya komitmen membangun literasi rakyatnya.
China memiliki budaya literasi untuk melestarikan ajaran dan budaya leluhurnya, sehingga ilmu pengetahduan berkembang pesan dan China memiliki budaya dan ilmu pengetahuan tertua di dunia.
Jadi, daya membaca harus dijawab oleh kaum muda bangsa ini. Sebab sejarah mencatat bahwa bangsa yang maju adalah yang memiliki budaya membaca yang tinggi.
Baca Lagi: Metode Membangun Kesadaran
Ahli ilmu pengetahuan dan teknologi tidak mungkin dilahirkan tanpa adanya proses membaca. Transfer ilmu juga diperoleh dari membaca.
Jika kita sadar dan sepakat untuk membawa Indonesia pada babak baru kemajuan dari sekarang kaum muda harus mengasah kesadarannya untuk berjuang meningkatkan daya baca dalam sehari-hari. Insha Allah bisa.*