Shubuh ini saya masih di bilangan Kota Bogor. Alhamdulillah mendapatkan taushiyah dari Ustadz Firman ZA perihal bagaimana menghidupan kekuatan umat.
Menurutnya, langkah untuk menghidupkan kekuatan umat tidaklah sulit. Dimulai saja dari kehidupan diri dan keluarga serta lingkungan.
“Prinsipnya dengan mengikuti apa yang dituntunkan dalam Islam, yakni sinergi, kolaborasi, dan tidak memilih berbantah-bantahan apalagi permusuhan. Ikuti saja apa perintah Allah dan Rasul-Nya,” ucapnya.
Alquran ternyata menguraikan perihal yang dapat mematikan kekuatan umat ini.
Baca Juga: Perencanaan Keuangan Keluarga
“Dan taatlah kepada Allah dan Rasul-Nya dan janganlah kamu berbantah-bantahan, yang menyebabkan kamu menjadi gentar dan hilang kekuatanmu dan bersabarlah. Sesungguhnya Allah beserta orang-orang yang sabar.” (QS. Al-Anfal: 46).
Apa makna yang bisa diambil, kata Ustadz Firman, “Sesama Muslim harus saling menasihati, berlemah lembut dan berkasih sayang. Bahkan saling tolong-menolong sebagaimana masa kehidupan Nabi dan para sahabat,” ulasnya.
Kuatkan Keluarga
Terkadang, orang berpikir sangat luas, sehingga melihat hal itu adalah berat, bahkan satu kenyataan yang jauh dan butuh perjuangan lama dalam mewujudkannya.
Padahal, sebenarnya tidaklah demikian. Sebagaimana prinsip dakwah dalam Islam, mulai dari diri sendiri, upaya menghidupkan kekuatan umat bisa dimulai dengan kuatkan (manivestasi iman di dalam) keluarga.
“Bisa dimulai dari kehidupan keluarga. Suami istri harus lebih banyak berkasih sayang, sinergis, dan mengokohkan kekuatan bersama. Jangan suka cek-cok, bertengkar, dan akhirnya keluarga menjadi tidak kondusif,” kata Ustadz Firman.
Mewujudkan itu butuh satu kunci dasar yakni sabar. Kekuatan keluarga ada pada kemampuan bersabar masing-masing diri, sehingga tidak mudah berbenturan dan bertengkar.
“Soal anak bangun malam saja, kalau suami dan istri tidak sabar, itu sudah bisa jadi masalah baru. Tapi kalau sabar, diatur siapa yang nangani dan dibagi penjagaannya, tentu ini akan menjadi solusi. Walaupun jelas, masing-masing harus rela berkorban,” terangnya.
Rasulullah SAW pernah mengingatkan kepada kita bahwa rumah harus menajdi surga. Artinya, kekuatan terbesar dan terbaik dalam hidup kita harusnya bermula dari keluarga.
Pandangan Islam tentang Kekuatan
Umat Islam identik dengan kekuatan, bahkan berdimensi lahir dan batin. Namun, kala ini tidak disadari, maka umat akan lemah.
Baca Juga: Pemimpin yang Berkekuatan Spiritual
“Dan siapkanlah untuk menghadapi mereka kekuatan apa saja yang kamu sanggupi dan dari kuda-kuda yang ditambat untuk berperang (yang dengan persiapan itu) kamu menggentarkan musuh Allah dan musuhmu dan orang orang selain mereka yang kamu tidak mengetahuinya; sedang Allah mengetahuinya. Apa saja yang kamu nafkahkan pada jalan Allah niscaya akan dibalasi dengan cukup kepadamu dan kamu tidak akan dianiaya (dirugikan).” (QS. Al-Anfal: 60).
Dengan demikian, umat Islam harus terus menghidupkan nilai-nilai Islam dari yang sederhana, mulai dari berkasih sayang, saling menolong, dan mendoakan.
Kuatkan silaturrahim dan bervisi peradaban. Insha Allah jika ini hadir, maka umat Islam akan mudah menghadapi tantangan apapun. Insha Allah.*/Mas Imam Nawawi_Perenung Kejadian