Home Kisah Mengenal Prof Dr H Waryono AG, Direktur Pemberdayaan Zakat dan Wakaf yang Masih Segar
Mengenal Prof Dr H Waryono AG, Direktur Pemberdayaan Zakat dan Wakaf yang Masih Segar

Mengenal Prof Dr H Waryono AG, Direktur Pemberdayaan Zakat dan Wakaf yang Masih Segar

by Imam Nawawi

Sosok Prof Dr H Waryono Abdul Ghofur awalnya adalah Direktur Pendidikan Diniyah dan Pondok Pesantren Kemenag RI. Namun sejak  11 Agustus 2023 beliau resmi menjadi Direktur Pemberdayaan Zakat dan Wakaf. Prof biasa kami menyapa demikian adalah sosok murah senyum. Dan, sejak itulah secara drastis kesibukannya meningkat, karena harus menerima kunjungan dari berbagai aktivis dan organisasi gerakan zakat.

“Saya kira sudah cukup kita berdiskusi, ini sudah jam 4 kurang 5 menit. Tidak terasa, ya,” ucapnya saat mengakhiri silaturahmi dengan POROZ di lantai 9 Gedung Kemenag (29/8/23).

Baca Juga: Zakat yang Semakin Kuat

Meski begitu, pria yang humoris itu tidak benar-benar selesai urusannya. Beberapa pihak masih bersikeras menemuinya. Bahkan saya pun termasuk pihak yang bersemangat menembus ruangan beliau. Bahagia sekali, karena ternyata usai sholat, beliau mempersilahkan saya duduk bersama untuk wawancara.

Kala sesi diskusi Prof memanggil saya sebagai perwakilan Laznas BMH, usai beberapa perwakilan Laz lain juga beliau seru seraya melontarkan pertanyaan.

“Ya, begini, ya. Saya sukanya meng-absen,” ucapnya yang disambut tawa semua peserta diskusi.

Sebagai seorang ahli ilmu, sosok berkacamata itu tetap berusaha tawadhu. Berulang kali beliau menuturkan bahwa dirinya adalah orang baru di bidang zakat dan wakaf.

Saat Sekretaris POROZ Angga mengatakan bahwa pihaknya akan mengundang Prof hadir dalam acara sertifikasi amil guna memberikan arahan. Seketika Prof memegang tangan Angga dan mengatakan, “Saya orang baru loh.” Dan, kembali semua peserta diskusi tertawa bahagia.

5 Ide Utama

Dalam sharing dengan POROZ yang berlangsung hangat, Dir Zawa, Prof. Dr. Wiyarno AG, menuturkan bahwa ada PR yang perlu diretas segera oleh Laz.

1. Pemetaan potensi muzakki
2. Pemetaan mustahik
3. Perlu memikirkan milestone kapan realisasi zakat sesuai angka potensi terwujud
4. Perlu pemberdayaan yang fokus, sehingga kontribusi zakat bagi SDGs dapat dibuktikan, bukan diklaim
5. Pendidikan menjadi sektor penting untuk memutus mata rantai kemiskinan

“Jika ada umat Islam masih ada yang bodoh dan miskin, tambah stunting, itu cukup jadi acuan bahwa seluruh gerakan zakat, belum maksimal dalam pergerakannya.”

Dan, untuk itu, Prof mengatakan dalam berbagai kesempatan dan pertemuan bahwa semua itu butuh sinergi dan kolaborasi.

“Kami memiliki visi misi dan harapan besar untuk pemberdayaan zakat dan wakaf di Indonesia. Karena itu sinergi dan kolaborasi zakat perlu kita tingkatkan sehingga bisa lebih dikenal masyarakat,” tuturnya.

Dalam kontak pesan singkat melalui WA, Prof mengatakan langsung kepada saya, poin-poin itu butuh kita diskusikan lebih lanjut.

Saya terkejut, karena Prof Waryono sosok yang banyak orang berusaha menemuinya, berkenan menyampaikan idenya kepada saya yang baru beberapa puluh menit berkenalan dengan beliau.

Populer di UIN Suka

Prof Dr H Waryono AG merupakan dosen yang sangat populer di UIN Sunan Kalijaga (Suka).

Baca Lagi: Negara Bahagia

“Secara personal beliau tidak pernah mengajar saya, Mas. Yang pernah mendapat pengajaran dari beliau itu Ustadz Kusnadi. Tapi beliau sangat kami kenal di UIN Jogja,” ungkap Dosen STIS Hidayatullah Balikpapan, Dr Abdurrahim, MA kala kami berbincang singkat.

Secara umum, Prof Dr H Waryono adalah sosok yang matang dan teruji. Perjalanan panjang dalam dunia akademik dan pemerintahan selama ini cukup untuk menjadi pemicu dan pemacu gerakan zakat di Indonesia lebih progresif.

Akhir kata, selamat bertugas, Prof. Prof, saat Anda berjuang demi kemajuan umat dan bangsa, semoga Allah senantiasa melindungi, memberi kekuatan, dan memandu setiap langkah Anda untuk kesejahteraan rakyat dan kehormatan negara. Barakallahu Fiikum.*

Mas Imam Nawawi

Related Posts

Leave a Comment