Home Kajian Utama Mengenal Orang Berilmu Menurut Al-Quran: Lebih Dari Sekadar Wawasan
Mengenal Orang Berilmu Menurut Al-Quran: Lebih Dari Sekedar Wawasan

Mengenal Orang Berilmu Menurut Al-Quran: Lebih Dari Sekadar Wawasan

by Imam Nawawi

Beberapa orang kita anggap berilmu mungkin karena wawasannya yang luas, pengetahuannya yang mendalam, atau pengalamannya yang beragam. Namun, Al-Quran memberikan perspektif yang lebih mendalam tentang siapa sejatinya orang berilmu itu.

Al-Quran, dalam QS. An-Nisa: 162, mengungkapkan dengan jelas karakteristik orang berilmu.

Ayat tersebut menyatakan, “Tetapi orang-orang yang mendalam ilmunya di antara mereka dan orang-orang mukmin, mereka beriman kepada apa yang telah diturunkan kepadamu (Al Quran), dan apa yang telah diturunkan sebelummu dan orang-orang yang mendirikan shalat, menunaikan zakat, dan yang beriman kepada Allah dan hari kemudian. Orang-orang itulah yang akan Kami berikan kepada mereka pahala yang besar.”

Baca Juga: Berbagi Kemuliaan dengan Ilmu

Berdasarkan ayat tersebut, terlihat jelas bahwa definisi orang berilmu dalam Islam tidak hanya terbatas pada pengetahuan akademis atau kemampuan intelektual semata.

Iman

Orang berilmu, menurut Al-Quran, adalah mereka yang memiliki keimanan yang kuat, menjalankan ibadah shalat, menunaikan zakat, dan memiliki keyakinan yang teguh kepada Allah SWT serta hari akhir.

Ini adalah gambaran orang berilmu yang sejati, dimana ilmu yang dimilikinya tidak hanya bermanfaat untuk diri sendiri tapi juga bagi orang lain.

Zubdatut Tafsir Min Fathil Qadir, salah satu tafsir yang bisa kita akses secara online, menjelaskan bahwa orang berilmu menurut Al-Quran adalah mereka yang beriman kepada Al-Quran, termasuk adalah ahli kitab yang beriman, kaum Muhajirin dan Anshar.

Ini menegaskan lagi bahwa keberilmuan seseorang dapat kita lihat dari imannya, akhlaknya, dan bagaimana ia mengamalkan ilmunya dalam kehidupan sehari-hari.

Sekarang coba perhatikan bagaimana ada orang yang punya gelar pendidikan tinggi, namun akhirnya hanya jadi benalu bagi rakyat. Hidupnya hanya indah dalam menara gading. Tidak mau menyentuh problematika keumatan dan kebangsaan. Bahkan belakangan mulai banyak guru besar yang terlibat korupsi bahkan bunuh diri.

Anshar dan Muhajirin

Sifat dan orientasi orang berilmu ini mirip dengan apa yang ada pada sosok para sahabat Nabi, khususnya dari kalangan Anshar dan Muhajirin.

Baca Lagi: Ilmu Masa Kini untuk Apa?

Mereka adalah contoh nyata dari individu yang tidak hanya kaya akan ilmu pengetahuan, tapi juga kaya akan keimanan dan ketaqwaan.

Dengan demikian, berilmu dalam konteks Al-Quran berarti lebih dari sekadar memiliki banyak informasi atau pengalaman.

Berilmu adalah tentang bagaimana seseorang membangun fondasi imannya, menjalankan ajaran Islam dalam kehidupannya, dan memanfaatkan ilmunya untuk kebaikan.

Kehidupan yang kita isi dengan jejak kebaikan inilah yang menjadikan seseorang benar-benar berilmu dalam pandangan mata Allah SWT.

Jadi, sekarang kita penting memandang ilmu dalam perspektif yang lebih luas dan spiritual.

Mari kita jadikan ilmu yang kita miliki sebagai sarana untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT, meningkatkan keimanan kita, dan berkontribusi positif terhadap masyarakat.*

Mas Imam Nawawi

 

Related Posts

Leave a Comment