Dunia adalah ruang dimana segala kemungkinan terjadi, bahkan mungkin yang tak terduga. Terutama dalam hal ketersediaan manusia yang berkualitas. Dalam sepakbola itu mudah dilihat, sehingga regenerasi terus terjadi.
Katakanlah Portugal, sebagai sebuah tim, ketergantungan skuad ini sangat kuat terhadap Cristiano Ronaldo. Beruntung, Ronaldo dalam usia 36 tahun tetap mampu bermain dengan sangat baik.
Baca Juga: Inilah Bukti Jiwamu Memiliki Harapan
Jika pun harus terus bermain, bisa diduga Ronaldo akan melakukannya hingga usia 40 tahun. Dan, apakah Portugal telah memiliki bintang baru yang akan menempati posisi bergengsi layaknya Ronaldo?
Banyak negara memiliki talenta yang melegenda namun kemudian tidak mampu menghasilkan kembali generasi sekelas nama yang telah mendunia itu. Taruhlah Pele, Maradona, hingga hari ini mungkin belum ada yang benar-benar menyamai.
Keulamaan
Jika dalam sepakbola saja sedemikian keadaannya lebih-lebih dalam hal keulamaan.
Ustadz Abdullah Said pernah menyampaikan dalam satu ceramahnya bahwa kepergian ulama seperti Buya Hamka itu belum tentu ada penggantinya dalam waktu yang lama. Demikian dengan kepergian Daud Beureuh, Isa Anshori dan lain sebagainya.
Oleh karena itu dalam rangka menjawab upaya regenerasi terhadap posisi ulamma, Gus Hamid di Gontor membuat Pendidikan Kader Ulama (PKU).
Hal ini agar masyarakat tidak kekurangan ulama, sehingga dakwah dan tarbiyah dapat terus dilangsungkan.
Hal yang sama juga dilakukan oleh STIS Hidayatullah dengan menghadirkan program pedidikan khusus, yakni Pendidikan Ulama Zuama (PUZ).
Targetnya sama regenerasi keulamaan dan kepemimpinan. Sebab tanpa sebuah upaya yang konkret, bisa jadi masa lalu perjuangan umat ini indah, tapi bagaimana dengan masa depan?
Menumbuhkan Baru
Dalam Biologi, regenerasi berarti menumbuhkan kembali bagian tubuh yang rusak atau lepas.
Dikutip dari wikipedia, daya regenerasi paling besar ada pada echinodermata dan platyhelminthes yang di mana tiap potongan tubuh dapat tumbuh menjadi individu baru yang sempurna.
Dalam realitas regenerasi adalah hal yang amat penting dan menentukan. Karena ini bukan soal organisme (manusia secara fisik) belaka, tetapi juga visi, mental dan dedikasi, maka upaya yang menarik diteladani adalah yang dilakukan oleh Rasulullah SAW.
Beliau serius menempa karakter, mental dan spiritual sahabat-sahabat Nabi yang masih belia, hingga lahir Usamah bin Zaid yang pada usia 18 tahun telah mampu menerima amanah sebagai panglima perang.
Baca Juga: Agar Rumah Tangga Bahagia
Di sini tugas utama kita dalam hidup ini, menghadirkan generasi yang lebih baik. Oleh karena itu Nabi Ibrahim kala berdoa memohon kepada Allah agar dirinya dan generasinya dikuatkan untuk senantiasa mendirikan sholat.
“Ya Tuhanku, jadikanlah aku dan anak cucuku orang-orang yang tetap mendirikan sholat, ya Tuhan kami, perkenankanlah doaku.” (QS. Ibrahim [14]: 40).