Home Opini Mengapa Prabowo Bertemu Erdogan (Lagi)
Prabowo

Mengapa Prabowo Bertemu Erdogan (Lagi)

by Imam Nawawi

Media hari ini ramai mengabarkan perihal pertemuan Prabowo dan Erdogan di Turkiye. Pertanyaan pertama mengapa Ketum Gerindra itu merasa perlu bertemu lagi dengan Erdogan. Sebelumnya 11 Februari 2025 kedua tokoh itu juga telah bertemu di Indonesia.

Dari beberapa judul berita, kita dapat melihat. Kedua presiden itu ingin kerjasama yang lebih dalam. Mulai dari pengembangan jet tempur, investasi energi dalam negeri, memperluas pasar hingga soal Palestina.

“Kita bertekad untuk meningkatkan kerja sama ini. Pertemuan berlangsung dengan hangat, produktif, penuh persaudaraan, penuh persahabatan dan keinginan untuk terus meningkatkan kemitraan,” ujar Presiden Prabowo seperti yang situs presidenri.go.id siarkan.

Bertemu Kuatkan Ekonomi

Lebih lanjut Presiden ke-8 RI itu, mengakui bahwa pertemuan keduanya untuk membangun kekuatan ekonomi. Prabowo punya alasan mendalam mengapa harus ekonomi yang diperkuat.

“Kita harus bersama-sama berkembang sebagai kekuatan ekonomi. Hanya dengan kekuatan ekonomi, suara kita bisa didengar di dunia ini,” tegasnya.

Logika Prabowo tentu relevan dengan situasi global. Yang mana hanya negara kuat ekonomi yang tangguh militer dan dapat panggung secara global. Indonesia tidak akan pernah punya pengaruh besar, kalau kekuatan ekonominya rendah.

Seperti kita lihat belakangan, Indonesia hanya jadi negara yang bertekuk lutut terhadap kepentingan ekonomi raksasa. Kerusakan alam, berikut penderitaan rakyat tak pernah bertemu garis finish. Menandakan bahwa Indonesia kalah secara ekonomi.

Prabowo pun melihat sektor ekonomi yang harus disegerakan hadir.

“Saya juga mengundang perusahaan Turkiye untuk bersama-sama ikut serta dalam pembangunan industri baterai, energi terbarukan, industri pertahanan dan tekstil kelas atas. Saya terbuka agar Turkiye ikut dalam pembangunan infrastruktur energi di Indonesia,” ujarnya.

Membantu Palestina

Sebagai langkah untuk ikut mewujudkan konstitusi Indonesai terhadap perdamaian dunia, Prabowo menemui Erdogan adalah langkah tepat. Erdogan adalah presiden yang langsung mengambil keputusan mencabut hubungan diplomatik dengan Israel. Tidak lama setelah negara kontroversi itu terus melakukan berbagai tindakan merusak perjanjian dengan Palestina.

Republika mengutip ungkapan Prabowo soal itu. “Kita terus bersama-sama akan mendukung kemerdekaan Palestina. Kami juga mendukung stabilitas di Suriah, dan perdamaian di Ukraina. Kedua belah pihak sepakat untuk terus saling membantu dalam memperjuangkan hal-hal ini,” kata Presiden Prabowo saat menyampaikan pernyataan bersama di Istana Kepresidenan Turki, Ankara, Kamis (10/4) waktu setempat.

“Saya dan Presiden Erdogan tukar pandangan tentang isu-isu geopolitik. Kami sepakat bahwa Indonesia dan Turki harus ikut menjaga stabilitas dan perdamaian dunia,” kata Presiden Prabowo.

Jadi, langkah Prabowo secara internasional tidak saja penting tetapi sangat strategis bagi era baru dunia.

Memilih Turkiye sebagai mitra memajukan ekonomi dan terlibat lebih jauh dalam kancah global merupakan strategi tepat. Setidaknya Prabowo melihat bahwa peluang kedepan bukan lagi pada China atau AS.

Selain secara arah pandangan, Turkiye dan Indonesia adalah dua negara yang bisa saling menghargai. Menerapkan konsep kesetaraan dalam mewujudkan kemajuan ke depan.

Hanya saja publik mungkin masih menyimpan pertanyaan elementer. Mampukah pembantu Prabowo mewujudkan itu?

Hanya waktu yang akan memberikan jawaban. Kita tak bisa tergesa-gesa. Bahkan kita perlu terus melihat dengan sebaik-baiknya. Satu hal yang dunia lihat sekarang, Indonesia penting untuk diperhitungkan. Tapi ini juga berarti Indonesia harus siap dengan segala tantangan yang naik kelas.*

Mas Imam Nawawi

Related Posts

Leave a Comment