Mas Imam Nawawi

- Berita

Mengapa PPKM Diperluas, Akankah Mujarab?

Sekalipun PPKM pemerintah berlakukan, namun macet yang begitu panjang (5 & 6 Juli 2021) tetap terjadi. Kini PPKM tampak berlaku lebih luas ke beberapa daerah, Kota Medan salah satunya. PPKM darurat untuk Kota Medan akan berlaku 12 sampai 20 Juli 2021. Berita media online mengabarkan itu usai rapat virtual persoalan PPKM bersama Menteri Perekonomian Airlangga […]

PPKM darruat diperluas guna tekan penyebaran virus varian Delta

Sekalipun PPKM pemerintah berlakukan, namun macet yang begitu panjang (5 & 6 Juli 2021) tetap terjadi. Kini PPKM tampak berlaku lebih luas ke beberapa daerah, Kota Medan salah satunya.

PPKM darurat untuk Kota Medan akan berlaku 12 sampai 20 Juli 2021. Berita media online mengabarkan itu usai rapat virtual persoalan PPKM bersama Menteri Perekonomian Airlangga Hartarto usai.

Baca Terus: Survive di Tengah Wabah

Selain Medan ada beberapa kota di luar Jawa dan Bali yang menerapkan PPKM darurat. Seperti Pontianak, Singkawang, Balikpapan, Bontang, Berau, Kota Batam. Kemudian Kota Tanjung Pinang, Kota Bandar Lampung, Kota Mataram, Kota Sorong, Manokwari. Juga seperti Kota Bukittinggi, Kota Padang, dan Kota Padang Panjang.

Tekan Penyebaran Virus

Gubernur Sumatera Utara, Edy Rahmayadi kepada wartawan mengatakan bahwa PPKM sebagai langkah antisipasi penyebaran virus Covid-19 varian Delta. Konon kemampuan menyebarnya 1000 banding satu dengan varian yang pernah menyerang Wuhan.

“Sehingga kecepatan penularan varian ini agar terhindar seperti di Jawa dan Bali,” tuturnya seperti berita detik.

Fakta lapangan, terutama menurut pemberitaan orang yang terkena virus ini terus meningkat hingga rumah sakit tidak lagi memadai untuk memberikan layanan maksimal.

Menurut WHO batas aman pelayanan kesehatan ialah jika tempat tidur rumah sakit terisi 60%.

Indonesia sudah sangat membludak, sampai asrama haji dan gedung DPR diusulkan untuk menjadi rumah sakit dadakan yang melayani pasien Covid-19 varian Delta.

Windhu Purnomo, seorang epidemolog dari Universitas Airlangga mengatakan bahwa pemberlakuan PPKM darurat perlu perluasan. Itu agar angka kematian tidak seperti yang terjadi di Jawa, terutama daerah yang tingkat penularan virusnya selama ini sangat tinggi.

“Jadi kalau di sana tiba-tiba mengalami tekanan berat karena penularan tinggi, jumlah kematian bisa lebih besar dibandingkan Jawa,” katanya seperti dikutip BBC Indonesia.

Perkuat Doa dan Solidaritas

Menghadapi situasi seperti ini tidak ada pilihan terbaik selain benar-benar membatasi diri dalam mobilitas.

Sayangnya pemerintah kurang memperhatikan aspek pendukung agar PPKM berjalan maksimal, seperti di Jakarta sepekan lalu.

Jika pemberlakuan PPKM darurat berlanjut dengan adanya jaminan subsidi sembako atau hal yang dapat menenangkan masyarakat kecil, tentu apa yang sebagian masyarakat sayangkan tidak perlu terjadi. Namun dari sini kita perlu belajar secara serius.

Lebih jauh, Indonesia yang mencatat rekor sebagai negara paling dermawan di dunia, semestinya pemerintah bisa melibatkan banyak pihak untuk mendukung pemberlakuan PPKM darurat ini. Mengajak umat Islam saling mendoakan sekaligus menguatkan solidaritas.

Sebuah kemampuan masyarakat Indonesia yang memang sudah berjalan sekian lama dan berlangsung tanpa diseru dan diiming-imingi keuntungan.

Di sini bangsa Indoensia seakan masih mendapatkan rahmat dari Allah Ta’ala, sikap saling berkasih sayang, peduli dan saling membantu. Pemerintah harus mampu mempertajam sisi yang sudah sangat baik ini di tengah-tengah kehidupan masyarakat.

Baca Juga: Ini Cara Agar Sehat Holistik

Terakhir, berhentilah saling menyalahkan dan mengajak hal-hal yang tidak perlu.

Cukup mari hadir bersama rakyat dan ubah perilaku diri, dari sekedar memaksa karena kuasa menjadi berjuang bersama-sama dan tidak lagi melukai hati rakyat kecil, entah dengan ucapan apalagi pengingkaran janji. Insha Allah PPKM darurat ini akan mujarab.*

Mas Imam Nawawi

Leave a comment

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *