Home Artikel Mengapa Kejahatan Selalu Terpantau dan Terkuak?
Mengapa Kejahatan Selalu Terpantau dan Terkuak?

Mengapa Kejahatan Selalu Terpantau dan Terkuak?

by Imam Nawawi

Senja masih enggan berlalu. Saya yang mulai duduk setelah seharian rapat dan bepergian Jakarta-Bekasi menemukan berita kriminal. Tepatnya perihal mayat wanita 50 tahun yang berada di dalam koper. Usai mendarasnya saya kemudian bertanya dalam hati, mengapa kejahatan selalu terpantau dan terkuak?

Memang berita perihal mayat wanita 50 tahun dalam koper itu belum utuh alias masih akan ada berita lanjutannya. Yang tentu pada hari-hari selanjutnya ceritanya akan menyibakkan seterang-terangnya mengapa mayat itu ada di dalam koper dibuang lalu ada yang menemukan.

Baca Juga: Indahnya Alquran Kala Menusuk Hati

Coba ingat-ingat, berita kriminal apa yang orang lakukan dengan sangat senyap, kemudian sampai pada titik dan momentum tertentu,semua terdedah dan menggemparkan.

Pandangan Kriminolog

Sejak kemarin saya memang membaca narasi Kang Maman soal kriminal di dalam bukunya “Sundul Gan” karya kriminolog Indonesia, Kang Maman.

Kalimat dari Kang Maman begini: “…betapa ‘senyapnya’ kejadian sehingga tidak seorangpun yang mendengar apa-apa yang terjadi di kamar korban…”

Hal ini menonjolkan sebuah hal penting bahwa kerja kriminal memang dilakukan dengan cara paling ketat. Yang jadi masalah motifnya, itu mereka lakukan bukan karena dedikasi. Tapi karena frustasi, khawatir kejahatannya terekspos.

Dalam pertemuan di Jakarta, Kang Maman menambahkan penjelasannya.

“Mereka bahkan ada yang sampai melakukan mutilasi, karena sadar masa depan mereka habis, kalau sampai perilaku jahatnya bocor. Oleh karena itu mereka sampai tega bahasa kita, tapi mereka gelap mata, sehingga apapun mereka lakukan, demi supaya tidak terkuak.”

Faktanya memang begitu. Saya mendapati satu berita perihal dua pelaku pembunuhan di sebuah warung di Jawa Timur yang memutilasi korbannya.

Berita itu menulis seperti ini: “Mereka hanya berpikir bagaimana agar aksi pembunuhan tidak diketahui orang dan tercium polisi.”

Sistem Alam

Namun bagaimanapun manusia menyembunyikan kejahatan, suatu problematik yang memang membayangi kehidupan umat manusia, alam tetap akan dan pasti membongkarnya.

Baca Lagi: Kumpukanlah Kebaikan-Kebaikan Kecil Setiap Hari

Jika bukan gerakan manusia tanpa tahu dan tidak sadar yang menemukan, seperti tukang kebersihan yang menemukan koper berat dan ternyata berisi mayat. Beberapa terungkap karena orang yang tak tahu apa-apa tiba-tiba menemukan.

Dan, bukti kerapian kejahatan hanya ilusi, tidak ada kejahatan yang tak memberi petunjuk kepada kronologi hingga titik awal mengapa kejahatan itu terjadi.

Belum lagi kalau sebuah kasus kejahatan masuk ke dalam ruang kerja dan keterpanggilan jiwa orang yang oleh Mun’im Idries disebut dengan “a secret calling”, panggilan suci untuk mengungkap kebenaran. Maka kejahatan tak akan bisa melarikan diri.

Tiba-tiba saya teringat ayat ke-7 Surah Al-Fath. “Dan kepunyaan Allah-lah tentara langit dan bumi. Dan adalah Allah Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana.”

Jadi siapa berbuat jahat berarti dia menantang hukum-hukum-Nya. Karena itu Allah telah menyediakan mekanisme yang kita sebut sistem alam, yang tak satupun kejahatan benar-benar bisa rapi. Semua akan Allah bongkar. Cepat atau lambat, di dunia atau akhirat.*

Mas Imam Nawawi

 

Related Posts

Leave a Comment