Home Kajian Utama Menempuh Jalan-Jalan Keberhasilan
Menempuh Jalan-Jalan Keberhasilan

Menempuh Jalan-Jalan Keberhasilan

by Imam Nawawi

Kalau kita melihat narasi keberhasilan, selalu identik dengan kerja keras. Orang pun menempuh jalan-jalan itu sebagai kunci keberhasilan. Namun seringkali orang lupa bahwa alam ini ada dalam pengaturan-Nya.

Kapan, siapa, dan dimanapun, semua tergantung kehendak-Nya. Meski demikian secara sunnatullah memang ada alam pertumbuhan dan perkembangan yang kita harus jalani.

Oleh karena itu keberhasilan bukan sebatas aspek fisik, katakan berupa kekayaan. Tetapi juga aspek batin, berupa aqidah yang kuat.

Saat Qarun jadi orang kaya, ia sukses secara kerja keras. Sangat rapi dan bagus manajemen keuangan dan gudangnya yang besar.

Baca Juga: Membaca Penting Membaca Asing

Akan tetapi saat orientasinya menyimpang, dari tauhid kepada uang, maka ia sedang menggali lubang kehancuran. Pada akhirnya, Qarun benar-benar lenyap.

Kerja Sholeh

Jadi, Qarun itu pekerja keras, tetapi ketika yang ia lakukan bersumber dari hati yang bekerja secara tidak benar, hasilnya jelas, kehancuran.

Allah telah menetapkan bahwa jalan sukses itu hanya dengan iman dan amal sholeh (kerja sholeh).

“Barangsiapa yang mengerjakan amal sholeh baik laki-laki maupun perempuan dalam keadaan beriman, maka sesungguhnya akan Kami berikan kepadanya kehidupan yang baik dan sesungguhnya akan Kami beri balasan kepada mereka dengan pahala yang lebih baik dari apa yang telah mereka kerjakan.” (QS. An-Nahl: 97).

Tafsir Muyassar menerangkan kepada kita bahwa bahagia, hidup yang baik akan Allah berikan kepada yang mau beramal sholeh.

Jadi, walaupun ada orang yang dalam kehidupan dunia ini tidak memiliki harta, Allah tetap akan memberi kehidupan yang baik, selama ia mau melakukan kerja sholeh.

Sementara tafsir dari Universitas Islam Madinah, janji Allah berupa kehidupan yang baik adalah Allah akan memberikan rezeki yang halal, kemudahan dalam mendapatkan manisnya ketaatan. Bahkan kelak akan Allah berikan surga.

Fokus

Dengan demikian, jika ada orang ingin meraih bahagia dengan menempuh jalan di luar yang Allah tetapkan. Maka pasti ia akan kesulitan untuk mendapatkannya.

Pertama, karena menempuh jalan keberhasilan tanpa bimbingan wahyu berarti menempatkan akal sebagai penentu. Sedangkan kita tahu bersama, kekuatan akal sangat terbatas.

Baca Lagi: Kita Tak Perlu Pongah

Kedua, jalan keberhasilan yang mutlak hanya itu, kerja sholeh. Maka bagaimana dalam 24 jam menjalankan begitu baik dan banyak amal sholeh adalah fokus penting bagi kita semua.

Ketiga, kehidupan yang baik adalah dambaan kita semua. Dan, kerja sholeh itulah jalan untuk segera merasakan hidup yang baik, indah dan menentramkan.*

Mas Imam Nawawi

 

Related Posts

Leave a Comment