Home Kisah Mendadak Rindu Berau
Berau juga menjadi cabang pertama Pesantren Hidayatullah Gunung Tembak, Balikpapan. Ust. Shaleh Usman mengatakan, ini adalah cabang yang memang distressing oleh KH. Abdullah Said menjadi kampus yang sebisa mungkin alternatif utama pengembangan dakwah dan pendidikan

Mendadak Rindu Berau

by Imam Nawawi

Berau selalu istimewa. Itulah yang ada dalam pikiran Kadep Perkaderan DPP Hidayatullah, Ust. Shaleh Usman, usai mengawal kegiatan perkaderan di kabupaten kaya tambak dan sugih tambang itu. Bagi pria murah senyum itu, Berau bukan sekadar lokasi Daurah Marhalah Wustho, tapi juga lokus penuh sejarah. Berulang kali ia mengatakan, “Masya Allah, Masya Allah, luar biasa”. Saya pun mendadak rindu Berau.

“Hampir 100 persen ini Kampus Berau mirip dengan Kampus Hidayatullah Ummul Qura di Gununt Tembak,” ucapnya kepadaku melalui saluran pesan singkat.

Dalam hati saya mengakui, Pesantren Hidayatullah Berau memang bikin kangen. Terlebih kalau ingat sosok warga dan pimpinannya yang ramah dan penuh ukhuwah. Ust. Adri misalnya, sebagai pimpinan, beliau, benar-benar menjadi inspirasi bagi banyak kader muda yang berkunjung ke Berau.

Pertama Gabungan

Mengapa Berau menjadi lokasi DMW secara gabungan antara DPW Kalimantan Timur dan Kalimantan Utara?

Baca Juga: Ust. Hasyim HS Berkisah Pengalaman Dakwahnya

Tentu ada banyak alasan. Namun yang pasti, pertama karena Berau memang paling mungkin jadi tuan rumah. Lokasinya tidak jauh bagi teman-teman Kaltara, terutama yang dari Bulungan. Kedua, daya tarik Berau sangat tinggi bagi peserta yang berada di Kaltim.

Wajar saja jika Ust. Fathun Qarib selaku Kadep Perkaderan DPW Hidayatullah Kaltim sangat bahagia dengan gelaran itu.

“Ini yang ke-6 DMW yang sukses digelar Kaltim. Tetapi ini yang pertama yang dijalankan secara gabungan dengan teman-teman Kaltara,” ucapnya penuh syukur.

Gabungan ini tentu menjadikan jumlah peserta juga menjadi cukup banyak. “Ya, ada 61 peserta untuk DMW kali ini,” jelasnya.

Cabang Pertama

Berau juga menjadi cabang pertama Pesantren Hidayatullah Gunung Tembak, Balikpapan. Ust. Shaleh Usman mengatakan, ini adalah cabang yang memang distressing oleh KH. Abdullah Said menjadi kampus yang sebisa mungkin alternatif utama pengembangan dakwah dan pendidikan.

Baca Lagi: Menulis untuk Bermanfaat

Ust. Amin Bachrun merupakan kader Hidayatullah yang mengawali perintisan Pesantren Hidayatullah di Berau.

Jadi, Pesantren Hidayatullah Berau memang kaya akan nilai, historis, kultur, dan tentu juga harapan membangun masa depan. Saya sendiri mengenal dosen STIS juga asal Berau. Kemudian baru-baru ada kader muda yang gemar menulis, bertugas ke Berau. Maju terus Hidayatullah Berau.*

Mas Imam Nawawi

Related Posts

Leave a Comment