Home Artikel Menangislah dan Terus Nyalakan Harapan
Setiap orang pasti pernah terluka dan menangis. Tapi yang tidak banyak orang miliki adalah terus menyalakan harapan saat duka menyapa

Menangislah dan Terus Nyalakan Harapan

by Imam Nawawi

Setiap orang pasti pernah terluka dan menangis. Tapi yang tidak banyak orang miliki adalah terus menyalakan harapan saat duka menyapa.

Meratap saat luka tiba memang memberikan penguatan. Tapi terus meratap itu mematikan. Seperti tanaman yang terus disiram air dan menggenang. Akar akan membusuk, kematian harapan pasti tiba.

Secara ilmiah, akar pohon akan membusuk jika tergenang air terus-menerus. Akar kehilangan kesempatan mendapatkan oksigen. Akibatnya akar tak bisa “bernapas” dan itulah yang menjadikan sel-sel akar mengalami pembusukan.

Jadi menangislah, tapi secukupnya. Setelah itu bangkit dan terus nyalakan api harapan.

Sukses Besar

Orang yang sukses bukan yang tak pernah gagal, luka atau menderita. Justru pribadi yang sukses penuh akan semua jenis duka.

Kareem Esmail dalam bukunya “Rehat Mental” menegaskan bahwa orang yang meraih sukses besar adalah orang yang telah mengalami banyak luka.

“Aku ingin kamu percaya bahwa semua orang yang kamu lihat hari ini sebagai panutan yang hebat, telah melewati banyak malam yang sulit, di mana mereka meragukan mimpi mereka dan menangisi kegagalan mereka.”

Rasulullah Muhammad SAW adalah sosok yang penuh dengan luka dalam kehidupan.

Namun, beliau SAW mampu melewati semua dengan tanpa kehilangan api harapan. Beliau SAW terus melangkah, menyempurnakan ikhtiar, doa dan keyakinan.

Baca Juga: Santri Bangkit untuk Indonesia

Pesan Kareem Esmail, “Selama kamu masih bernapas, berarti kamu masih berada di medan perang. Belajarlah dengan sungguh-sungguh dan berpikirlah, mintalah nasihat dari mereka yang berpengalaman.”

Lebih Kuat

Jika hari ini dirimu dalam duka, dalam luka dan merasakan sakit luar biasa, sadarilah, itu tidak akan terjadi selamanya. Semua itu adalah kesempatan investasi untuk menjadi lebih kuat di masa depan.

Mungkin tidak ada kepastian seperti apa jalannya, bagaimana caranya. Tapi sejauh harapan tetap menyala, keimanan tetap membara, Allah tidak mungkin meninggalkan kita.

Seperti Nabi Yusuf as, beliau semakin gagah, kian kokoh, seiring dengan perannya yang sangat strategis. Sebelum Nabi Yusuf menjadi bendahara negara, ia mengisi malam dan siang dengan penuh penderitaan.

Tetapi keimanan menjadikan putra Ya’qub as itu mampu bersinar terang. Allah SWT pun menjadikan kisah terbaik di dalam Alquran.

Tinggal kita mau tidak memahaminya. Sebuah sajian langsung dari Allah untuk setiap jiwa tak berhenti tumbuh, tak terhentikan melangkah dan terus melaju dalam kebaikan.*

Mas Imam Nawawi

Related Posts

Leave a Comment