Siapa yang dalam hidup ini tidak mau sukses, semua orang menginginkan. Hanya saja sebagian besar malah asyik mengangankan. Padahal seperti tanaman, kita harus tekun memupuk akar dari kesuksesan itu sendiri.
Seperti petani yang memupuk tanah agar tanamannya menghasilkan buah yang banyak, kita juga perlu memupuk kesuksesan kita di masa depan.
Baca Juga: Memahami Hukum Sukses
Hal ini bisa dilakukan dengan berbagai cara, seperti belajar, bekerja keras, dan berkomitmen pada tujuan kita.
Dalam Islam rumusnya simpel, kalau hari ini kita berbuat kebaikan, insha Allah besok, cepat atau lambat kita akan memperoleh balasan kebaikan itu sendiri. Syaratnya satu konsisten.
Sukses itu Buah
Sukses itu bisa kita ibaratkan sebagai buah.
Ketika petani mengharapkan buah dari tanamannya, maka ia akan berupaya memupuk tanah agar subur.
Hal ini perlu dengan cara menambahkan kompos, pupuk, dan air ke dalam tanah. Dengan demikian, akar tanaman akan menjadi kuat dan dapat menyerap nutrisi dengan baik.
Batang tanaman juga akan menjadi kokoh dan daunnya akan lebat. Hal ini akan membuat tanaman lebih sehat dan menghasilkan buah yang banyak.
Begitu juga dengan kita. Jika ingin mencapai kesuksesan di masa depan, maka kita perlu memupuk diri kita dengan berbagai hal yang positif.
Kita perlu belajar dan menambah ilmu pengetahuan. Kita juga perlu bekerja keras dan berkomitmen pada tujuan kita.
Dengan demikian, kita akan menjadi pribadi yang lebih kuat dan tangguh. Kita juga akan lebih mudah mencapai kesuksesan yang kita inginkan.
Komitmen
Seperti petani yang memanen buah dari tanamannya, kita juga akan memetik hasil dari kerja keras kita dengan izin Allah.
Jika kita terus memupuk diri kita dengan hal-hal yang positif, maka kita akan mencapai kesuksesan di masa depan.
Baca Lagi: Sukses Menjadi Pribadi Bahagia
Jadi mulai sekarang, kalau benar ingin esok lebih baik, berjuanglah memupuk kesuksesan itu sendiri. Tekun belajar, bekerja keras, berkomitmen, dan ibadah serta doa yang tiada henti.
Karena apa yang kita alami hari ini boleh jadi adalah buah dari perbuatan dari diri sendiri 2, 3 atau bahkan 5 hingga 10 tahun silam.*